BANJARMASIN, Kalimantanpost.com – Suasana hangat dan penuh tawa mewarnai acara Red Talks: Proud to Be 16% yang digelar oleh Taruna Merah Putih (TMP) Kalimantan Selatan di Redlane Coffee and Space, Gedung Batas Kota, pada Rabu (12/11/2025). Talkshow ini menjadi magnet bagi ratusan anak muda yang ingin berdialog langsung dengan Ganjar Pranowo, politikus nasional yang dikenal dekat dengan kalangan muda.
Kegiatan ini diinisiasi oleh DPD TMP Kalsel sebagai wadah ngobrol santai seputar politik, peran anak muda, dan masa depan demokrasi Indonesia. Konsepnya ringan dengan kopi di tangan, diskusi di panggung kecil tapi isi obrolannya dalam dan reflektif.
Ketua DPD TMP Kalimantan Selatan, Rizki Erimunadi, mengatakan bahwa acara ini bukan sekadar seremonial partai, melainkan ruang terbuka bagi anak muda untuk berdialog langsung dengan tokoh nasional tanpa sekat politik.
“Kami ingin tunjukkan bahwa bicara politik tidak harus tegang, politik itu dekat dengan kehidupan sehari-hari, generasi muda perlu hadir, bukan sekadar menonton,” ujar Rizki.
Ia menambahkan bahwa tema “Proud to Be 16%” diambil sebagai simbol kebanggaan terhadap persentase suara yang pernah diperoleh Ganjar, bukan untuk meratapi hasil, tapi untuk menegaskan semangat baru.
“Angka 16% itu bukan akhir, tapi pijakan untuk terus bergerak, kita bangga karena itu lahir dari kerja keras dan idealisme, bukan transaksional,” katanya menegaskan.
Didalam sesinya, Ganjar Pranowo berbicara tentang pentingnya membuka jalan bagi generasi muda untuk terlibat aktif dalam politik dan pembangunan. Ia menyoroti bahwa antusiasme anak muda terhadap politik semakin tinggi, tapi sering terhambat oleh minimnya akses dan panduan yang jelas untuk terlibat secara nyata.
Menurut Ganjar, partai politik harus berani berubah menjadi wadah pembelajaran, bukan sekadar mesin elektoral. Ia menilai bahwa anak muda hari ini bukan apatis, tetapi mencari ruang yang relevan dan jujur.
“Mereka ini sebenarnya haus peran, tugas kita bukan menunggu mereka datang, tapi menjemput mereka dengan ruang yang terbuka dan pembinaan yang nyata,” katanya.
Ganjar juga menyoroti pentingnya sistem mentorship politik bagi anak muda. Dalam pandangannya, banyak potensi yang gagal tumbuh karena tidak ada tokoh yang mau mendampingi dan membimbing. Ia menekankan, regenerasi politik tidak akan jalan tanpa ada yang mau turun langsung menjadi mentor dan pelatih bagi generasi berikutnya.
Diskusi berlangsung cair dan interaktif. Beberapa peserta bertanya seputar peluang keterlibatan pemuda di tingkat lokal dan strategi menghadapi stigma negatif terhadap politik. Ganjar menanggapi dengan santai dan terbuka, sesekali melempar candaan yang membuat ruangan kembali cair.
Acara kemudian ditutup dengan sesi foto bersama dan obrolan ringan di meja kopi. Banyak peserta yang mengaku terinspirasi dengan pesan-pesan yang dibawa dalam Red Talks kali ini. Bagi Taruna Merah Putih Kalsel, kegiatan ini jadi momentum penting untuk menegaskan bahwa politik bisa dibicarakan dengan cara yang sehat, jujur, dan menyenangkan. (nug/KPO-3)
