BANJARMASIN, Kalimantanpost.com – Para jemaah dari berbagai daerah mulai memadati kawasan Kubah Basirih, Banjarmasin, Jumat malam (7/11/2025). Mereka datang untuk menghadiri Haul ke-79 Al Habib Hamid bin Abbas Bahasyim, atau yang akrab dikenal sebagai Habib Basirih, tokoh ulama kharismatik yang menjadi panutan masyarakat Banua.
Haul tahunan ini selalu menjadi magnet bagi peziarah, baik dari dalam maupun luar negeri. Tahun ini, panitia mencatat kehadiran habaib dan tamu dari Hadramaut, Tarim, Malaysia, dan Singapura.
“Antusiasme jamaah selalu luar biasa, dan setiap tahun semakin banyak yang datang, ini menunjukkan kecintaan umat kepada almarhum Habib Hamid,” ujar Ketua Panitia H. Abdul Mun’iem, yang juga merupakan buyut dari Habib Hamid.
Rangkaian acara dimulai malam ini pukul 20.00 WITA setelah salat Isya. Acara pembuka diisi dengan mukaddam (khataman Al-Qur’an), pembacaan Maulid Nabi, dan ceramah haul oleh Habib Abu Bakar Mudawillah dari Malang. Meskipun sedang kurang sehat, sang habib tetap berangkat ke Banjarmasin karena rasa cintanya kepada Habib Hamid.
Acara puncak akan digelar pada Minggu, 9 November 2025, mulai pukul 09.00 WITA. Para peziarah diperkirakan hadir sejak pagi, membawa suasana religius yang khas di kawasan Basirih. Jemaah tak hanya dari Kalimantan Selatan, tetapi juga dari Kalimantan Timur, Sumatera, dan Jawa.
Menurut Mun’iem, haul bukan sekadar tradisi tahunan keluarga besar Bahasyim, tapi juga momentum memperkuat nilai kebersamaan. “Haul ini bukan hanya milik keluarga kami, tapi sudah menjadi milik masyarakat luas, semua terlibat, dari panitia, relawan, hingga pedagang kecil,” ujarnya.
Keterlibatan masyarakat memang tampak jelas. Tahun ini, sekitar seribu relawan turun tangan membantu berbagai kebutuhan acara dari pengaturan parkir, lalu lintas, hingga logistik. Masyarakat sekitar juga menyiapkan posko makanan di berbagai titik, memastikan tak ada jemaah yang kehausan atau kelaparan. “Kami ingin semua yang datang merasa nyaman, karena niatnya ibadah,” kata Mun’iem.
Akses menuju Kubah Basirih yang berada di tepi sungai juga mendapat perhatian khusus. Dinas Pariwisata Kota Banjarmasin menyiapkan 15 kelotok untuk penyeberangan, dibantu armada Satpol Airud dan relawan Panglima Batur. Pejabat undangan akan dikumpulkan di kantor wali kota sebelum diantar ke lokasi dengan speedboat.
Haul ini juga menjadi momentum bagi warga Basirih memperkuat identitasnya sebagai desa wisata religi. Sejak masuk nominasi 75 Desa Wisata Terbaik Indonesia pada 2022, Basirih terus berkembang. Beragam bantuan CSR mengalir, dari perbaikan jembatan, penyediaan fasilitas umum, hingga pengadaan gerobak untuk UMKM.
“Haul ini bukan hanya soal zikir dan doa, tapi juga keberkahan ekonomi bagi masyarakat, banyak pedagang kecil terbantu, dan desa kami makin dikenal sebagai destinasi wisata religi,” tutur Mun’iem.
Pemerintah daerah turut mendukung penuh pelaksanaan haul tahun ini. Aparat TNI-Polri berjaga untuk memastikan keamanan, sementara Dinas Lingkungan Hidup menyiapkan truk sampah dan kantong-kantong kebersihan di titik strategis. Panitia juga mengimbau jemaah untuk menjaga ketertiban dan kebersihan selama acara berlangsung.
Menjelang malam puncak, suasana Basirih kian khidmat. Ribuan lampu hias menerangi jalan menuju kubah, diiringi lantunan selawat yang menggema dari pengeras suara. Di tengah arus peziarah yang datang silih berganti, satu pesan Mun’iem menggema: “Haul ini adalah wujud cinta dan syukur, kami hanya ingin menjaga warisan Habib Hamid agar tetap hidup di hati umat.” (nug/KPO-3)














