RANTAU, Kalimantanpost.com – Menjelang puncak musim hujan, Kepolisian Republik Indonesia mengingatkan seluruh jajaran aparat serta stakeholder terkait untuk siaga menghadapi potensi bencana alam yang meningkat di berbagai wilayah Indonesia.
Pesan itu disampaikan Kapolres Tapin AKBP Weldi Rozika saat memimpin apel kesiapan tanggap darurat bencana, Rabu (5/11/2025), di lapangan Hijau Polres Tapin.
Kapolri RI Jendral Pol Listyo Sigit Prabowo dalam amanatnya disampaikan Kapolres Tapin AKBP Weldi Rozika menegaskan bahwa Indonesia masih menjadi salah satu negara paling rawan bencana di dunia.
“Berdasarkan data BNPB, hingga Oktober 2025 terjadi lebih dari 2.600 bencana dengan korban ratusan jiwa dan jutaan pengungsi,” kata AKBP Weldi membacakan amanat Kapolri.
Fenomena La Nina yang diprediksi berlangsung hingga Februari 2026 menuntut aparat dan pemerintah daerah meningkatkan kesiapsiagaan.
Curah hujan tinggi berpotensi menimbulkan banjir, tanah longsor, dan angin kencang, terutama di wilayah selatan Indonesia.
Kapolri mengingatkan pentingnya sinergi lintas lembaga, mulai dari TNI-Polri, BNPB, Basarnas, BMKG, hingga pemerintah daerah.
“Kecepatan dan ketepatan respons adalah kunci penyelamatan,” ujarnya.
Ia juga mengutip pesan Presiden Prabowo Subianto bahwa negara harus selalu hadir melindungi rakyat, termasuk dari ancaman bencana alam.
“Tugas ini bukan sekadar kewajiban, tapi panggilan kemanusiaan,” tutur Weldi.
Di akhir amanat, Kapolri mengajak seluruh personel bekerja dengan empati dan profesional.
“Kita harus memastikan masyarakat merasa aman dan terlindungi di setiap situasi,” tutupnya.
Apel kesiapsiagaan dihadiri Asisten Pemerintahan dan Kesra Zainal Abidin Mewakili Bupati Tapin, Kepala Pelaksana BPBD Tapin M Noor, Dandim 1010 Tapin Letkol Inf Dimas Yamma Putra, Kepala Dinas Sosial Tapin H Syafrudin serta jajaran Polres Tapin dan TNI Kodim 1010 Tapin.(abd/KPO-4)














