SAMARKAND, Kalimantanpost.com – Kegiatan 43rd General Conference UNESCO akan berakhir pada 13 November 2025. Dibalik diskusi dan rapat formal tentang pendidikan, sains dan kebudayaan global ada sisi menarik yang mencerminkan keramahan khas Uzbekistan, khususnya kepada para awak media.
Rofi Eka Shanty, Kepala Biro Jakarta Kalimantan Post membuktikan keramahan kepada awak media, bukan hanya saat kegiatan UNESCO namun saat kunjungannya untuk meliput kegiatan Pemilihan Umum Parlemen secara langsung pada Oktober 2024 lalu, fasilitas untuk awak media sama baiknya.
Diakuinya, Uzbekistan menetapkan standar baru dalam hal keramahan terhadap jurnalis internasional. Kesekretariatan Negara, Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Pariwisata dan Kebudayaan Uzbekistan, bekerja sama dengan panitia lokal, menyediakan fasilitas pendukung yang memungkinkan wartawan dari berbagai belahan dunia melaksanakan tugas peliputan dengan optimal.
Salah satu aspek yang paling menonjol adalah kehadiran ratusan relawan penerjemah yang tersebar di seluruh venue konferensi. Para relawan ini, sebagian besar merupakan mahasiswa dan mahasiswi dari Samarkand State Foreign Languange Institute beserta institusi pendidikan lainnya, tidak hanya fasih berbahasa Inggris, Rusia, dan Prancis, tetapi juga dilengkapi dengan pemahaman mendalam tentang budaya Uzbekistan.
“Kami telah dilatih bersama lebih dari 400 relawan penerjemah sebulan sebelum konferensi dimulai,” ujar Rayhona Karimova, Relawan penterjemah yang mendampingi Kalimantan Post sejak 30 Oktober 2025.
Menurutnya, mereka tidak hanya membantu komunikasi verbal, tetapi juga berfungsi sebagai duta budaya yang menjelaskan nuansa lokal kepada jurnalis internasional.
Rofi Eka Shanty mewakili Kalimantan Post merupakan jurnalis satu-satunya dari Indonesia bergabung dengan jurnalis dari media ternama lainnya seperti BBC, CNN, dan Al Jazeera. Hampir semua jurnalis mengakui kehadiran para relawan ini sangat membantu.
“Biasanya kita harus kesulitan mencari penerjemah, tapi di sini mereka tersedia di setiap sudut,” kata Maria Fernandez, koresponden dari media Spanyol, El Pais. “Mereka bahkan membantu kita memahami konteks budaya dari berbagai peristiwa yang diliput.”
Transportasi Terintegrasi untuk Kelancaran Liputan
Panitia konferensi juga menyediakan armada kendaraan khusus untuk awak media, terdiri dari 50 mobil sedan dan 20 minibus yang beroperasi 24 jam. Kendaraan-kendaraan ini dilengkapi dengan pengemudi yang berpengalaman dan memahami rute-rute strategis di Samarkand.
Sistem transportasi ini dirancang untuk memastikan jurnalis dapat berpindah antar venue dengan efisien, mulai dari pusat konferensi di International Tourism Center hingga lokasi-lokasi side events di berbagai situs bersejarah. Setiap kendaraan dilengkapi dengan Wi-Fi portable, memungkinkan jurnalis untuk mengirim laporan mereka secara real-time.
Inisiatif ini menunjukkan komitmen Uzbekistan dalam memfasilitasi pers bebas dan berkualitas sehingga jurnalis dapat fokus pada konten berita tanpa harus khawatir terkendala bahasa dan logistik.
Selain itu di pusat konferensi, Media Center seluas 1.500 meter persegi dilengkapi dengan 80 workstation dengan koneksi internet berkecepatan tinggi, ruang editing video, dan studio siaran mini. Fasilitas ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan media modern yang serba digital.
Panitia juga menyediakan makanan dan minuman lokal secara gratis, memperkenalkan kuliner Uzbekistan seperti plov, somsa, dan teh hijau kepada para jurnalis internasional. Upaya ini tidak hanya memberikan kenyamanan, tetapi juga menjadi bagian dari diplomasi kuliner yang efektif. (rof/KPO1)














