PALANGKA RAYA, Kalimantanpost.com – Pemerintah Provinsi Kalteng melalui Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian dan Statistik (Diskominfosantik) menggelar Pelatihan Peningkatan Kapasitas SDM Komunikasi Publik bagi para penggiat Komunitas Informasi Masyarakat (KIM), di Palangka Raya, Senin (24/11/2025).
Sekretaris Diskominfosantik Provinsi Kalteng, Tuty Sulistyowatie, yang hadir mewakili Plt Kepala Dinas, saat membuka kegiatan menyampaikan pentingnya kecakapan komunikasi publik sebagai salah satu keterampilan strategis di era keterbukaan informasi dan pesatnya perkembangan teknologi digital.
“Arus informasi yang begitu cepat menuntut kita bijak dalam memanfaatkan teknologi. Masyarakat perlu mendapatkan informasi yang benar, bermanfaat, dan bernilai positif,” katanya.
Ia menyebut keberadaan KIM semakin penting sebagai ujung tombak penyebaran informasi di tingkat komunitas. Menurutnya, KIM bukan sekadar wadah yang dibentuk masyarakat, tetapi harus hadir sebagai bagian dari solusi dan memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan bersama.
Tuty menjelaskan, salah satu rencana aksi Diskominfosantik adalah memperkuat pemberdayaan KIM melalui pelatihan kapasitas SDM.
“Kami berharap pelatihan ini mampu meningkatkan kemampuan komunikasi anggota KIM, sehingga mereka dapat menyampaikan informasi secara tepat, efektif, dan menarik,” tambahnya.
Kepala Bidang Pengelolaan Komunikasi Publik Diskominfosantik Provinsi Kalteng, Edi Juardi mengatakan, pelatihan ini merupakan upaya strategis pemerintah dalam mewujudkan masyarakat informasi yang cerdas dan produktif.
Peserta pelatihan merupakan KIM binaan Kota Palangka Raya dan pegawai Diskominfo setempat.
Kegiatan diikuti sebanyak 30 peserta, dengan narasumber Pranata Humas Ahli Muda Ferawati serta Novita Chandra Wijaya dari TVRI Kalteng. Materi yang diberikan meliputi Bertumbuh dan Berdaya melalui Komunitas Informasi Masyarakat serta Elemen Penting Public Speaking dalam Konten.
Melalui pelatihan ini, pemerintah berharap peran KIM semakin kuat sebagai jembatan komunikasi antara pemerintah dan masyarakat serta mampu menciptakan ekosistem informasi publik yang sehat, transparan, dan profesional. (drt/ist/KPO-4).
