Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
Kalsel

Komitmen Mahasiswa ULM Menjaga Idealisme Politik di Tengah Apatisme Generasi Muda Terhadap Isu Kenegaraan

×

Komitmen Mahasiswa ULM Menjaga Idealisme Politik di Tengah Apatisme Generasi Muda Terhadap Isu Kenegaraan

Sebarkan artikel ini
IMG 20251112 WA0030 1 e1762947063561

BANJARMASIN, Kalimantanpost.com – Universitas Lambung Mangkurat (ULM) kembali menjadi pusat perhatian dengan terselenggaranya Seminar Nasional Legislatif bertema “Pemisahan Pemilu Nasional dan Pemilu Lokal Pasca Putusan MK: Krisis Konstitusional atau Peluang Regenerasi Politik untuk Generasi Muda.”

Acara ini digelar oleh DPM FISIP ULM di General Building Lecture Theatre, pada Rabu (12/11/2025) dengan menghadirkan politikus nasional Ganjar Pranowo, SH, MIP. dan Ketua BEM ULM Adi Jayadi sebagai pembicara utama.

Kalimantan Post

Acara dibuka dengan penuh antusias oleh Ketua Pelaksana Dzaky Raihan Rabbani, yang menegaskan seminar ini bukan sekadar agenda seremonial kampus, tapi ruang nyata untuk menguji arah demokrasi Indonesia.

Dzaky menyebut kerja keras panitia sebagai bukti komitmen mahasiswa dalam menjaga idealisme politik kampus di tengah apatisme generasi muda terhadap isu kenegaraan.

Ketua DPM FISIP ULM, Ahmad Prayoga Adiwidya, dalam sambutannya menyoroti pentingnya memahami putusan MK ini sebagai momentum untuk memperkuat fungsi lembaga legislatif di semua tingkat. Ia menilai, pemisahan Pemilu dapat menjadi krisis jika tidak diikuti dengan kesiapan institusional dan kesadaran politik publik.

Namun di sisi lain, hal ini juga bisa menjadi peluang emas bagi generasi muda untuk masuk lebih dalam ke ruang politik lokal dan nasional tanpa harus terseret arus oligarki lama.

Sementara itu, Dekan FISIP ULM, Prof Dr H Budi Suryadi, SSos, MSi, memuji inisiatif mahasiswa dalam mengangkat tema yang sensitif dan strategis ini. Dalam sambutannya, ia menyebut seminar semacam ini adalah bukti nyata bahwa kampus masih menjadi benteng terakhir bagi lahirnya pemikiran kritis dan kader bangsa yang berintegritas.

“Kita tidak bisa menyerahkan demokrasi pada pasar politik, generasi muda harus jadi penggerak, bukan penonton,” tegasnya.

Baca Juga :  Wagub Kalsel Ziarah ke Makam Ayahnda H. Abdussamad Sulaiman HB bersama Ulama Hadramaut Yaman

Dalam sesi utama, Ganjar Pranowo membahas dampak pemisahan pemilu terhadap sistem politik Indonesia secara menyeluruh. Ia menyoroti perlunya kesiapan aktor politik dan lembaga penyelenggara dalam menghadapi perubahan konstitusional, serta menekankan pentingnya integritas dalam menjaga keseimbangan antara kepentingan nasional dan daerah.

Adi Jayadi, selaku Ketua BEM ULM, menyampaikan pandangannya mengenai pentingnya regenerasi politik, khususnya peran mahasiswa dalam mengisi ruang demokrasi. Ia menyoroti tantangan generasi muda yang kerap dijauhkan dari proses pengambilan keputusan, padahal merekalah yang akan mewarisi arah kebijakan politik di masa depan.

Diskusi berjalan hangat dan kritis. Peserta banyak menyoroti persoalan kesiapan sistem politik, peran mahasiswa, dan peluang munculnya kepemimpinan muda di level daerah. Suasana akademik terasa kental, namun dengan semangat kebangsaan yang nyata di antara peserta seminar.

Menutup kegiatan, panitia menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung terselenggaranya acara ini mulai dari sponsor, mitra akademik, hingga civitas FISIP ULM. Seminar ini menegaskan peran ULM sebagai ruang dialog dan refleksi politik bagi generasi muda yang ingin berkontribusi dalam memperbaiki arah demokrasi Indonesia. (nug/KPO-3)

Iklan
Iklan