Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
Opini

Masjidi Al Aqsho Terancam Runtuh Akibat Penggalian Terowongan

×

Masjidi Al Aqsho Terancam Runtuh Akibat Penggalian Terowongan

Sebarkan artikel ini

Oleh : Devi
Aktivis Muslimah

Arogansi Israel untuk beribu kali semakin ditunjukkan kali ini melalui penggalian terowongan di sekitar Masjid Al Aqsho. Israel meligitimasi zionis yahudi melakukan penggalian terowongan oleh keputusan Menteri Warisan Budaya 15r43l Meir Porush di 16 Juli2025.

Kalimantan Post

Peringatan untuk menghentikan penggalian terowongan dibawah di sekitar Masjid Al Aqsa, utamanya penggalian terowongan yang menghubungkan beberapa situs bersejarah disampaikan oleh Penasihat Kegubernuran Yerusalem Marouf Al-Rifai melalui WAFA News Agency “Ini merupakan bagian dari rencana untuk merusak landmark bersejarah Islam, ini melanggar hukum Islam (CNN, 25/10/25). Hal senada disampaikan Khatib Masjid Al-Aqsa sekaligus Ketua Dewan Tinggi Islam di Yerusalem, Syekh Ekrima Sabri, menyampaikan peringatan keras atas meningkatnya bahaya akibat penggalian Israel yang terus-menerus di bawah dan di sekitar kompleks situs tersuci ketiga umat Islam tersebut(CNN, 26/10/25).

Terowongan-terowongan ini menghubungkan ‘Kota Daud’, melewati lorong jalur air bersejarah yang dikeringkan dan diubah menjadi terowongan, museum, dan sinagoge. Sejak pendudukan 1967 lebih dari 100 penggalian dan sudah mencapai bawah masjid membawa dampak dari penggalian terowongan tersebut menyebabkan retakan yang terlihat jelas di dinding dan halaman masjid.

Keberadaan terowongan merupakan bagian langkah sistematis zionis yahudi untuk memuluskan kendali sepenuhnya terhadap Al Aqsha. Mereka melakukan penggalian dengan tidak memiliki metodologi Ilmiah, murni bermotif politik, berupaya merubah fitur-fitur Islam yang ada menjadi fitur yahudi. Mereka berambisi menghancurkan masjid Al Aqsa dan mendirikan sinagoge diatas puingnya (Muslimahnews,31/10/25). Klem arkeologi tanpa bukti ilmiah dinarasikan Yahudi bahwa masjid aqso adalah temple mount yang merupakan tempat paling suci karena lokasi dari dua kuil kuno yang pertama kali dibangun oleh Raja Salomo (Solomon) dan dihancurkan oleh Romawi pada 70 M. Pelanggaran status quo telah dilakukan Israel untuk memuluskan klemnya tersebut. Selain itu juga serangan terbaru secara fisik mereka lancarkan dengan 460 pemukim ekstremis Yahudi Kembali menyerbu komplek Masjid Al Aqso pada rabu, 29 Oktober 2025.

Baca Juga :  Dana Mengendap, Cermin Buruknya Sistem Kapitalisme

Masjid Al Aqsho adalah milik kaum muslimin dalam sistem khilafah hingga berabad-abad, sejak masa Khalifah Umar bin Khaththab ra. hingga Khilafah Utsmaniyah. Namun, ketika Khilafah Utsmaniyah lemah dan hampir runtuh, Inggris merebutnya pada Perang Dunia I. Rasulullah SAW menyampaikan keutamaan Masjid Al Aqsha dan bumi Syam yang diberkati dalam berbagai firman Allah SWT dan hadits Nabi, diantaranya Masjidilaqsa pernah menjadi kiblat pertama kaum muslim dalam menunaikan salat selama 16 bulan. Kemudian Allah SWT mengubah kiblat mereka ke arah Makkah (Lihat: QS al-Baqarah [2]: 144), Masjidilaqsa dan Syam (Palestina) adalah wilayah yang Allah Swt. berkahi sebagaimana firman-Nya, “Maha Suci Allah Yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjidilharam ke Masjidilaqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami memperlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sungguh Dia Maha Mendengar lagi Maha Tahu.” (QS al-Isra’ [17]: 1). Syekh Wahbah az-Zuhaili dalam At-Tafsîr Al-Munîr menyebutkan, “Syam (Palestina) adalah Tanah Suci yang telah Allah berkahi dengan banyaknya nabi yang diutus ke sana. Syariat yang mereka bawa telah menyebar ke seluruh dunia. Tanah ini dikaruniai kesuburan, pepohonan dan sungai-sungai yang melimpah. Dengan itu kebaikan dunia dan akhirat seolah-olah ada di dalamnya.” (Az-Zuhaili, At-Tafsîr al-Munîr, 17/88). Kemuliaan dan keberkahan yang Allah limpahkan tersebut berlaku hingga hari kiamat.

Membebaskan Palestina dan Masjidilaqsa adalah fardu atas kaum muslim. Akan tetapi, kaum muslim haram meminta bantuan kepada negara-negara Barat dan lembaga-lembaga internasional untuk menunaikan kewajiban tersebut. Negara-negara Barat adalah bidan yang membantu kelahiran negara Zion*s di tanah Palestina. Satu-satunya jalan yang sesuai syariat untuk membebaskan dan melindungi Masjidilaqsa adalah dengan jihad fî sabilillah, yakni dengan memerangi entitas Yahudi hingga tidak ada satu jengkal pun tanah Palestina yang mereka injak lagi. Oleh sebab itu, semestinya para pemimpin Dunia Islam meninggalkan retorika kosong dan berhenti meminta bantuan kepada lembaga internasional manapun. Kaum muslim di mana pun, khususnya para perwira dan prajurit muslim, harus bergerak menyambut panggilan jihad dari mana pun, termasuk dari Bumi Palestina. Tidak sepantasnya mereka berdiam diri dan berpangku tangan.

Baca Juga :  KERAMAT

WalLâhu a’lam bi ash-shawâb.

Iklan
Iklan