Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
Opini

MENGINGAT ALLAH

×

MENGINGAT ALLAH

Sebarkan artikel ini
Ahdiat Gazali Rahman
H AHDIAT GAZALI RAHMAN

Oleh : H. AHDIAT GAZALI RAHMAN

Asal kata ingat, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) berarti berada dalam pikiran; tidak lupa (misalnya, timbul kembali dalam pikiran). Sedangkan dalam Islam, ingat merujuk pada konsep zikir (atau dzikir), yang secara bahasa berarti mengingat, menyebut, atau mengenang Allah SWT. Zikir bukan sekadar aktivitas lisan, melainkan tindakan hati, pikiran, dan perbuatan yang dilakukan untuk senantiasa menyadari kehadiran dan kebesaran Allah dalam setiap aspek kehidupan. Sedangkan pengertian mengingat adalah proses mental yang melibatkan menerima, menyimpan, dan memproduksi kembali informasi atau kesan-kesan dari pengalaman masa lalu. Proses ini merupakan kemampuan untuk membangkitkan kembali fakta dan informasi yang pernah diketahui atau dipelajari, serta merupakan prasyarat untuk pembelajaran, penalaran, dan pemecahan masalah. 

Kalimantan Post

Bagaimana cara mengingat Allah? Cara mengingat Allah meliputi berzikir (lisan dan hati) seperti mengucapkan tasbih dan tahlil, melakukan ibadah ritual seperti salat dan puasa, merenungkan ciptaan-Nya melalui alam semesta, serta melakukan kebaikan, bagi manusia dan alam sekitarnya bersedekah. Melakukan semua ini juga bisa diiringi dengan niat yang tulus agar hati senantiasa dekat dengan-Nya. 

Penulis mencoba mengambil satu hal dalam cara mengingat Allah sebagaimana disebutkan diatas, yaitu melakukan pekerjaan baik yang dilakukan seseorang umat Islam sebagai warga Negara penduduk daerah, anggota kelompok, kepala rumah tangga atau pribadi, yang akan melakukan suatu tindakan kebaikan, hal ini sangat penting sebab sering kali mendengar, membaca ada beberapa orang yang punya kuasa di negeri ini tidakannya seharusnya melakukan sebuah kebaikan, malah melakukan suatu kejahatan seperti melakukan korupsi, penghancuran alam, dan lainnya, perbuatan yang dapat merugikan penduduk suatu daerah, penduduk suatu Negara, warga kelompok tertantu, hal ini tentu dapat kita sebut mereka yang kurang peduli dengan hukum Allah. Karena mereka tidak mengingat Allah.

Baca Juga :  Insiden Kepala Sekolah Dan Murid Soal Merokok Di Sekolah Cermin Krisis Moral Dalam Pendidikan

Mengingat Allah adalah suatu sikap yang harus dilakukan semua warga Negara khususnya mereka umat Islam, perbuatan mereka tidak akan merugikan orang lain, seperti berlalu lintas para pekai jalan yang ingat Allah kemanapun sudah pasti ketika di jalan raya mereka pasti akan taat pada rambu lalulintas, katika menemui tanda lampu merah mereka pasti akan senang hati berhenti dan ketika lampu hijau menyala mereka dengan segara melanjutkan perjalanan, mereka sadar ketika lampu merah menyala mereka wajib berhenti dan memberikan kesempatan kepada orang lain yang kebetulan mendapat jalur lampu hijau untuk jalan, karena jika mereka melakukan pelanggaran Allah akan melihat dan malaikat akan mencatat bahwa mereka telah mengambil hak orang lain, suatu tindakan yang pasti akan diketahui Allah.

Walaupun pada saat itu, para petugas yang berweangan dan berkuasa tidak ada tidak melihat dan tidak mengawasi. Tindakan kaum muslimin tentu sesuai denga firman Allah SWT, “Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat). Bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan”. ((QS Al Hasyr : 18).

Iklan
Iklan