Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
HEADLINE

Pemprov Kalsel Antisipasi Inflasi Akhir Tahun, Soroti Kenaikan Komoditas dan Kebutuhan MBG

×

Pemprov Kalsel Antisipasi Inflasi Akhir Tahun, Soroti Kenaikan Komoditas dan Kebutuhan MBG

Sebarkan artikel ini
IMG 20251117 WA0037 1 e1763373026878

BANJARBARU, Kalimantanpost.com – Menjelang akhir tahun, Pemprov Kalsel mengambil langkah antisipatif terhadap potensi inflasi yang cenderung meningkat.

Gubernur Kalsel H Muhidin melalui Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Miftahul Chair, menyampaikan sejumlah catatan penting usai mengikuti rapat koordinasi pengendalian inflasi daerah secara daring, Senin (17/11/2025).

‎Chair mengungkapkan, inflasi Kalsel pada Oktober 2025 naik menjadi 3,11 persen, dipengaruhi beberapa komoditas utama.

Kalimantan Post

“Kenaikan ini bukan hanya terjadi di Kalsel, tetapi juga secara nasional. Salah satu penyebabnya adalah harga emas yang tinggi,” ujarnya.

‎Selain emas, inflasi juga didorong oleh kenaikan harga cabai merah, ayam, dan telur. Pemerintah daerah, lanjut Chair, akan kembali mengintensifkan operasi pasar agar harga kebutuhan pokok dapat kembali stabil.

‎Ia mengingatkan perlunya kewaspadaan menghadapi bulan Desember yang kerap memicu peningkatan permintaan.

“Desember ada tiga momen besar, yaitu Natal, Momen 5 Rajab Sekumpul, dan Tahun Baru. Ini biasanya memicu inflasi, sehingga kita harus mempersiapkan kebutuhan dari sekarang,” jelasnya.

‎Pemprov Kalsel juga mulai menyiapkan ketersediaan bahan pokok untuk mendukung kegiatan keagamaan di bulan ini, seperti telur, daging, dan beras.

“Barang-barang tersebut harus tersedia di pasar, jangan sampai terjadi kelangkaan,” tambahnya.

‎Chair turut menyinggung kebutuhan pangan dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dinilai berpotensi meningkatkan permintaan, terutama telur.

“Semakin berkembang dan meluasnya pelaksanaan program MBG perlu diantisipasi dengan penguatan stok. Ketika seluruh unit berjalan penuh, kebutuhan telur akan meningkat signifikan,” tegasnya.

‎Di luar isu inflasi, ia juga menyampaikan catatan terkait program penyediaan 5 juta rumah dari pemerintah pusat. Beberapa daerah, khususnya kota besar, masih menghadapi kendala lahan.

“Permasalahan rumah itu terutama terkait ketersediaan lahan. Di kota-kota besar seperti Banjarmasin, lahan semakin sempit. Ini harus segera ditangani agar program dari pusat bisa terlaksana,” tandasnya. (adv/dev/KPO-4)


Baca Juga :  Imam Bukhari Disebut Jembatan Damai Antar Umat Beragama di Samarkand
Iklan
Iklan