Banjarmasin, KP – Peribahasa buah jatuh tak jauh dari pohonnya sangat tepat ditujukan kepada Ertha Shaqueena Nafisa. Gen olahraga bela diri mengalir deras didiri cewek berusia 7 tahun ini. Ayahnya, Tahta Syam Utama Persada MPd merupakan pelatih taekwondo dan ibunya, Chikita Eren mantan karateka Kalimantan Selatan yang pernah membawa nama harum Banua di nasional dan internasional.
Tak heran, Ertha pun diusia begitu muda sudah mampu membawa nama harum kota kelahirannya, Kotabaru dengan meraih juara tak hanya di Kalimantan Selatan dan nasional.
Siswi kelas 2 SDN 6 Dirgahayu Kotabaru ini meraih medali perak di nomor Kyorugi under 22 kg Prakadet putri di Kejuaraan Nasional Taekwondo Piala TNI yang berlangsung di Cilangkap Manes TNI Jakarta pada 16 September 2025 lalu.
“Ertha meraih medali perak setelah di final dikalahkan atlet DKI Jakarta. Sebelumnya anak saya mengalahkan taekwondo Tangerang,” ujar Tahta, pelatih sekaligus orangtua Ertha yang dihubungi di Kotabaru, Kamis (20/11/2025).
Usai mengikuti Kejuaraan di Jakarta, Ertha melanjutkan pertandingan dengan mengikuti Taekowndo Kids Tournament se Kalselteng di GOR Mulawarman Banjarmasin, 14-16 November 2025 lalu.
“Alhamdulillah, Ertha berhasil merebut tiga medali emas di di kategori Poomsae 1, Poomsae 2 dan Kyorugi pra kadet U-22 kg,” ujar Tahta.
Dua prestasi yang ditoreh putri sulungnya cukup bagus, akan terus dilatih secara intens baik teknik dan memperbanyak jam terbang bertanding baik di tingkat regional maupun nasional.
“Ini mematangkan mental tandingnya. Namun, kami sebagai orangtua tak memaksa untuk meraih juara di setiap pertandingan. Kami hanya meminta tampil enjoy dan baik, kalau berhasil meraih juara itu merupakan bonus,” ucap guru PJOK SMKN 1 Kotabaru ini.
Tahta juga tak memaksa kepada putrinya ini apakah apabila besar nanti akan menekuni taekwondo atau karate. “Kami serahkan kepada Ertha saja nantinya,” pungkasnya. (ful/K-3)
