BANJARMASIN, Kalimantanpost.com – Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja (RAPBD) Provisi Kalimantan Selatan (Kalsel) tahun 2026, rampung dibahas Badan Anggaran (Banggar) DPRD bersama Tim Anggaran Pemerintah daerah (TAPD) Provinsi Kalsel, di Banjarmasin, Jumat (21/11/2025) petang.
Rapat final yang digelar di lantai IV gedung B DPRD setempat sekitar Pukul 15.00 wita itu, dipimpin Ketua Banggar DPRD Kalsel H Supian HK, didampingi dua Wakil Ketua Banggar yaitu, H Kartoyo, HM Alpiya Rakhman, dihadiri Ketua TAPD, Muhammad Syarifuddin dan sejumlah anggotanya.
Dalam rapat yang beberapa kali terlihat tegang, disepakati Ketua TAPD, Muhammad Syarifuddin, menyampaikan postur RAPBD 2026, dengan besaran “Target Pendapatan” Rp. 7.341.642.398.464. Sedang besaran “Belanja” Rp.9.205.247.478.652.
“Untuk belanja, kita sudah tambahkan dari sisa lebih anggaran tahun 2025 sebesar Rp 1.9 triliun, sehingga belanja kita tahun 2026 menjadi Rp 9 triliun 205 miliar lebih,” sebutnya.
Adapun rincian proyeksi pada sektor Pendapatan, terdiri dari transfer pusat : 1. Dana Bagi Hasil (DBH) Rp 822.893.995.000.
- Dana Alokasi Umum (DAU) Rp.996.898.231.000. 3. Dana Alokasi Khusus (DAK) Rp. 531.379.887.000. 4. Dana insentif daerah Rp 0,-
Total perolehan dana transfer pusat berdasarkan No.S-62/PK/2025, sebesar Rp
2.350.172.133.000.
Pendapatan Asli Daerah (PAD) Rp. 4.614.831.634.964. terdiri dari : (1. Pendapatan pajak daerah Rp.3.756.644.179.990. (2. Pendapatan retribusi Rp.699.878.129.401. (3. Pendapatan hasil kekayaan daerah yang dipisahkan Rp. 70.406.749.492. (4. lain-laim pendapatan yang sah Rp. 87.882.576.081.
Pendapatan transfer Rp. 2.610.172.113.000, terdiri dari : (1. transfer pusat-dana perimbangan Rp.2.350.172.133.000.(2.Pendapatam transfer antar daerah Rp.260.000.000.000.
Lain-Lain Pendapatan Daerah yang Sah Rp.116.638.650.500.
Proyeksi pos Belanja sebesar Rp. 9.205.247.478.652, terdiri dari : (1. Belanja operasi Rp.5.542.443.724.141, yaitu belanja pegawai Rp.2.856.046.104.207. (2. belanja barang dan jasa Rp.2.596.775.119.934. (3. Belanja hibah Rp 80.000.000.000. (4.belanja bantuan sosial Rp.9.622.500.000.
Belanja Transfer Rp 1.438.344.071.790, terdiri dari : (1. Belanja bagi hasil Rp 1.413.134.071.790. (2.Belanja bantuan keuangan Rp.25.210.000.000.
Belanja Tak Terduga Rp. 50.000.000.000.
Belanja Modal Rp. 2.174.459.682.721, terdiri dari : BM tanah Rp 96.526.579.669.
BM peralatan dan mesin Rp. 122.829.600.197. BM bangunan dan gedung Rp. 396.971.698.855. BM jalan irigasi dan jaringan Rp. 1.554.215.284.000.
BM aset tetap lainnya Rp.3.776.520.000. BM aset lainya Rp. 140.000.000.
Pembiayaan Daerah Rp1.863.605.080.188. dengan rincian : Penerimaan Pembiayaan, yaitu penggunaan sisa lebih perhitungan anggaran (Silpa) Rp. 1.963.605.080.188.
Pengeluaran Pembiayaan yaitu penyertaan modal (investasi) pemerintah daerah Rp. 100.000.000.000.
Anggota TAPD yang juga ketua BPKAD, Fatkhan, menyebutkan, investasi Rp 100 miliar untuk penambahan penyertaan modal Bank Kalsel.
“Dari total rencana 400 miliar sampai 2027, dalam APBD murni 2026 dialokasikan Rp 100 miliar dan APBD Perubahan Rp 100 miliar,” katanya.
Ketua Banggar DPRD Kalsel H Supian HK usai rapat kepada wartawan mengatakan, besaran nilai RAPBD 2026 yang disepakati hari ini menurutnya sudah cukup mengakomodir kebutuhan belanja.
“Saya rasa ini sudah cukup. Nanti tinggal kita bawa ke rapat paripurna untuk diputuskan,” terangnya.
Dengan rampungnya pembahasan tersebut, DPRD Kalsel menjadwalkan rapat paripurna untuk memutuskan RAPBD, pada pekan depan nanti.(nau/KPO-1)














