BANJARMASIN, Kalimantanpost.com – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kalimantan Selatan menggelar Rapat Pimpinan Provinsi (Rapimprov) III Tahun 2025 dengan tema “Strategi & Peran Private Sektor dalam Meningkatkan PAD Menuju Ketahanan Ekonomi Kalimantan Selatan.”
Acara ini menjadi forum konsolidasi dunia usaha sekaligus ruang merumuskan kontribusi sektor swasta dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.
Dihadapan Koorwil Kadin Kalimantan Andhi Yuslim Patawari, dan tamu undangan,
Kadin Kalsel menerima hibah tanah dari Pemerintah Provinsi Kalsel untuk pembangunan Gedung Kadin di kawasan perkantoran Pemprov.
Seremoni hibah dirangkai dengan peluncuran digital sebagai penanda dimulainya proses pembangunan gedung tersebut.
Rapimprov juga diisi penandatanganan sejumlah nota kesepahaman dengan beberapa perusahaan, yakni PT Sinar Nusantara Industries, PT Citicon Nusantara Industries, PT Conch South Cement Kalimantan, dan PT Bank Syariah Indonesia (BSI).
Kerja sama ini mencakup penguatan rantai pasok, penyediaan bahan bangunan berkualitas, pemberdayaan UMKM, serta peningkatan efisiensi industri konstruksi di Kalsel.
Pada forum yang sama, Kadin Kalsel meluncurkan platform LockerSpace, sebuah aplikasi pasar kerja digital yang beroperasi 24/7 untuk meningkatkan kompetensi dan memperluas akses kesempatan kerja.
Ketua Kadin Kalsel, Hj Shinta Laksmi Dewi, menyampaikan apresiasi kepada Pemprov atas ruang sinergi yang diberikan. Ia menyebut Kadin kini dipercaya memegang sejumlah posisi strategis, termasuk Wakil Ketua Tim Vokasi Daerah, anggota KADEX Kalsel, serta pimpinan Komisi Advokasi Daerah KAD bersama Satgas Antikorupsi KPK RI.
“Kami berterima kasih atas kepercayaan yang diberikan. Ini amanah besar untuk memastikan dunia usaha berjalan sehat, transparan, dan berintegritas,” ujar Shinta di Banjarmasin, Selasa (18/11/2025).
Shinta menegaskan Kadin aktif mendukung agenda pemerintah dalam pengendalian inflasi daerah bersama Kemendagri, serta berperan dalam promosi investasi yang difasilitasi Bank Indonesia.
Kadin juga terlibat dalam sejumlah forum ekonomi regional, termasuk di Brunei, Sarawak, dan Sabah, serta menandatangani MoU dengan Malaysian International Chamber of Commerce Sabah Chapter.
Selain itu, Kadin Kalsel tengah menginisiasi kembali Borneo Economic Community 2026 guna memperkuat konektivitas dan standardisasi ekonomi, termasuk mendorong kesepakatan halal Borneo untuk memperluas pemasaran produk lintas negara.
Menyoroti dinamika ekonomi 2025, Shinta menekankan pentingnya pendidikan vokasi sebagai strategi pengentasan kemiskinan dan peningkatan kualitas tenaga kerja. Menurutnya, vokasi yang diperkuat dan didukung program perlindungan sosial dapat mengubah masyarakat rentan menjadi produktif.
“Kami berharap seluruh pemangku kepentingan mendukung peningkatan kompetensi dan sertifikasi tenaga kerja sehingga investor semakin tertarik masuk ke Kalsel,” ujarnya.
Kadin Kalsel juga mendorong hadirnya regulasi yang memudahkan iklim usaha sambil tetap memperhatikan tanggung jawab hukum dan lingkungan. Dunia usaha, kata Shinta, perlu mendapat pembinaan sebelum tindakan hukum diterapkan.
Dalam rangkaian Rapimprov, digelar pula talkshow mengenai perlindungan hukum dan keadilan bagi pelaku usaha sebagai respon atas dinamika regulasi yang berkembang.
Rapimprov III Kadin Kalsel Tahun 2025 menegaskan komitmen bersama untuk membangun ekosistem ekonomi yang inklusif, kompetitif, dan adaptif. Melalui kolaborasi lintas sektor, penguatan vokasi, promosi investasi, inovasi digital, dan kepastian hukum, Kadin Kalsel optimistis dapat memberikan kontribusi besar bagi peningkatan PAD dan ketahanan ekonomi Kalimantan Selatan.(nau/KPO-1)














