Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
Hukum & Peristiwa

Sebanyak 33 Adegan Diperagakan dalam Rekontruksi Pembunuhan Bidan Rahmaniah

×

Sebanyak 33 Adegan Diperagakan dalam Rekontruksi Pembunuhan Bidan Rahmaniah

Sebarkan artikel ini
IMG 20251111 WA0017

BANJARMASIN, Kalimantanpost.com – Sebanyak 33 adegan diperagakan tersangka Andi Julianto alias Andi Encek (32) terhadap seorang bidan bernama Rahmaniah (58) hingga tewas dan anaknya
Rina Mutia (24 mengalami luka-luka, Senin (10/11/2025), sekitar puku; 11.00 Wita.

Rekontruksi yang dilaksanakan jajaran Polsek Banjarmasin Selatan di Jalan Kelayan A Gang Antasari 2 RT 06 Banjarmasin Selatan, dihadiri oleh Kejaksaan Negeri Banjarmasin, pengacara tersangka, dan korban Rina bersama keluarganya.

Kalimantan Post

Diawali tersangka Andi Encek ketemu dengan korban Rahmaniah, disana tersangka saat itu membuka pintu tamu tengah. Lalu tersangka berlari menuju ruang tamu, tempat dimana korban sedang duduk bermain handphone, sedangkan anak korban Rina Mutia yang posisinya berbaring sambil bermain Hp.

Adegan berikutnya, Andi Encek mendekati Rahmaniah yang sedang duduk dengan posisi berhadapan. Tiba-tiba tersangka langsung menusukan pisau yang ada di tangan kanannya ke arah rusuk sebelah kiri Rahmaniah sebanyak satu kali. Rahmaniah terjatuh dan terduduk di lantai dengan posisi seperti terlentang, sedangkan tersangka masih posisi berdiri di hadapannya

Siku kiri Andi Encek kemudian menekan leher Rahmaniah dan tangan kanan tersangka yang memegang pisau menusuk ke perut korban Rahmaniah, namun dapat di tangkis dengan cara di pegang Rahmania menggunakan tangan kananya.

Kemudian pisau berhasil direbut tersangka dan saat itu Rahmaniah sempat berteriak minta sama anaknya. “Rina tolong mama.”

Rina Mutia mendengar teriakan minta tolong mamanya langsung bangun dan berjalan ke arah orang tuanya Hj Rahmaniah yang saat itu posisinya berada di bawah badan tersangka yang terlihat sambil berusaha terus menusuk Rahmaniah.

Melihatnya ditusuk tersangka, Rina Mutia juga berteriak meminta tolong ke warga. “Tolong mamaku, tolong mamaku,” teriaknya.

Rina kemudian berusaha memisahkan atau menjauhkan tersangka dari mamanya sambil tetap berteriak minta tolong.

Baca Juga :  Wakapolri Sebut Insiden Ledakan di SMAN 72 sudah Dilaporkan ke Presiden

Mendengar teriakan Rina,
Andi Encek jadi khawatir akan di dengar oleh masyarakat sekitar, sehingga menjadi tersangka emosi. Tersangka mendorong badan Rina Mutia dengan siku kanan hingga terjatuh ke lantai dengan posisi merunduk seperti orang sujud dan membelakangi tersangka.

Andi kemudian menusukan pisau yang ada ditangan kananya ke arah rusuk kanan Rina sebanyak dua kali dan melanjutkan menika ke payudara sebelah kiri Rina sebanyak dua kali.

Kemudian tersangka kembali menusukan pisau yang ada di tangan kanan ke arah perut Rina, namun dapat ditangkisnya menggunakan siku tangan kirinya.

Andi yang sudah emosi kembali menusukan pisaunya kearah leher Rina masih dalam posisi duduk di lantai sebanyak dua kali, namun tusukan tersebut dapat di hindari oleh Rina Mutia dan hanya membentur atau bergesekan dengan rahang sebelah kanan.

Setelah melakukan penusukan tersebut, tersangka berdiri dan berusaha berlari menuju ke pintu utama ruang tamu dan membuka pengunci pintunya.

Tersangka sempat keluar dari rumah dan berada dihalaman teras rumah sambil tetap memegang pisau di tangan kananya, sedangkan Rahmaniah dan Rina berdiri
di dalam ruang tamu serta berniat akan menutup pintu utama ruang tamu, dan saat itu korban Rahmaniah sempat berteriak tolong.

Mendengar teriakan minta tolong Rahmaniah membuat tersangka khawatir dan takut jika akan didengar oleh orang lain dan tersangka kembali berjalan keruang tamu sambil mendekati Ramaniah.

Andi kemudian menusuk perut Rahmaniah sebanyak satu kali. Setelah itu Andi berjalan keluar rumah dan pergi meninggalkan korban yang terluka sambil tetap membawa pisaunya di tangan kanan

Setelah tersangka pergi meninggalkan korban, Rina Mutia menutup dan mengunci pintu utama ruang tamu, lalu membawa korban Rahmaniah menuju ke ruang praktek bidan Rahmaniah. Beberapa menit kemudian Rina keluar dari rumah dan berusaha meminta pertolongan kepada warga sekitar dan tidak lama kemudian datang warga langsung melakukan pertolongan.

Baca Juga :  Cara Sekda Ponorogo Pertahankan Jabatan Selama 12 Tahun Didalami KPK

Kapolsek Banjarmasin Selatan Kompol Christugus Lirens diwakili Kanit Reskrim AKP Joko Sulistiyo Sriyono SH, didampingi Kasubnit Buser, Iptu Sudirno SH, rekonstruksi mengatakan pihaknya.sudah melaksanakan rekontruksi dengan ada 33 adegan.

Awal tersangka melakukan tindakan itu karena ada beberapa tagihan termasuk tagihan listrik rumah dan koperasi. Orangtua Andi meminta uang kepadanya tapi tak punya dan mau minjam uang kepada korban Rahmaniah.

“Akhirnya tersangka mengancam kepada korban hingga terjadi kejadian itu, dengan keadaan sadar tak ada pengaruh minuman alkohol ataupun pengaruh narkoba. Dalam pemeriksaan kemarin tidak ada apa namanya dendam atau pun asmara jadi, memang motif karena kepepet ekonomi,” ujar
Joko Sulistiyo.

Sementara dari keterangan Rina MUtia, bahwa saat kejadian dirinya tak jauh dari lokasi kejadian sambil rebahan diatas ranjang, waktu itu datang tersangka yang tiba-tiba membuka pintu rumah.

“Ibu saya ini baru selesai mencuci pakaian, mandi, dan shalat Magrib. Memang ibu saya ini wakru itu hanya menggunakan sarung setengah dada tanpa pakaian sambil menunggu adzan isya,” ucapnya.

Tersangka datang sendirian di rumah untuk meminta melakukan pemeriksaan ketubuuh tersangka, namun ditolak karena sepengetahuan dirinya, ibunya tak pernah memeriksa laki-laki, hanya memeriksa perempuan yang sedang hamil saja.

Tersangka semmpat ngobrol kepada ibunya ingin meminjam uang, namun ibunya menjawab tak ada uang. “Tiba-tiba tersangka marah-marah kepada ibu saja,” tuturnya.

Padahal tak ada hubungan apa-apa ibunya dengan tersangka, dan ibunya pun baru saja mengenal.

“Sebelum kejadian ibu saya sempat mengeluarkan kata-kata bahwa ingin pulang. Tersangka tiga hari sebelum kejadian sempat mondar-mandir di depan rumah,” pungkasnya. (fik/KPO-3)

Iklan
Iklan