BANJARMASIN, Kalimantanpost.com – Setelah menunggu berjam-jam di bawah terik matahari, ratusan mahasiswa yang melakukan aksi penolakan KUHAP baru di depan Gedung DPRD Kalimantan Selatan akhirnya mendapat respon. Ketua DPRD Kalsel, H. Supian HK, turun langsung menemui massa di gerbang kantor dewan, Senin (24/11).
Kehadiran Supian HK sontak disambut sorakan para peserta aksi yang sejak awal menegaskan ingin berdialog langsung dengan pimpinan dewan. Didampingi aparat pengamanan dan sejumlah staf, politikus senior Golkar itu berjalan mendekati kerumunan mahasiswa untuk mendengar tuntutan mereka secara terbuka.
Supian HK meminta massa tenang dan memberi kesempatan untuk berbicara. Di hadapan mahasiswa, ia menegaskan bahwa semua aspirasi terkait penolakan KUHAP baru akan dicatat dan dibahas dalam forum resmi lembaga.
“DPRD tidak menutup telinga. Apa yang adik-adik sampaikan hari ini akan kami bawa dalam rapat pimpinan dan komisi terkait. Aspirasi masyarakat harus diteruskan, apalagi jika menyangkut hajat publik yang luas,” ucap Supian di hadapan demonstran.
Ia juga menekankan bahwa DPRD Kalsel memiliki kewenangan menyampaikan rekomendasi resmi ke DPR RI sebagai bentuk respons daerah.
Mahasiswa menyampaikan beberapa poin kekhawatiran, mulai dari risiko penyalahgunaan kewenangan dalam KUHAP baru hingga isu lingkungan yang mereka nilai kurang mendapat perhatian legislator.
Dalam dialog singkat itu, Supian HK mengakui bahwa isu lingkungan di Kalsel masih menghadapi tantangan besar, terutama terkait pengawasan kegiatan tambang dan perlindungan kawasan Meratus. Ia menyatakan siap memasukkan isu tersebut dalam pembahasan lintas komisi.
“Kami tidak anti kritik. Justru masukan seperti inilah yang membuat DPRD bekerja lebih hati-hati,” tambahnya.
Menutup dialog, Supian HK menyatakan pihaknya akan:
Menggelar rapat pimpinan untuk membahas tuntutan mahasiswa.
Menyusun sikap resmi DPRD Kalsel terkait keberatan masyarakat terhadap KUHAP baru.
Mengirim rekomendasi tertulis ke DPR RI dalam waktu dekat.
Mendorong pembahasan lebih luas mengenai isu lingkungan di internal dewan.
Ia mengajak mahasiswa terus mengawal prosesnya agar tidak berhenti di tingkat aspirasi. (Sfr/KPO-1)














