JAKARTA, Kalimantanpost.com – Wakil Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Wakapolri) Komjen Pol. Dedi Prasetyo menyebut insiden ledakan di SMAN 72 Jakarta, Jumat siang, sudah dilaporkan kepada Presiden Prabowo Subianto.
“Sudah, sudah,” kata Wakapolri Komjen Dedi saat ditemui di Istana Kepresidenan RI, Jakarta, Jumat sore, selepas acara pelantikan ketua dan anggota Komite Percepatan Reformasi Polri.
Dalam acara pelantikan itu, Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto sebagai anggota komite. Di Istana Negara, Jumat (7/11) sore, Presiden Prabowo melantik total 10 anggota Komite Percepatan Reformasi Polri, termasuk Jimly Asshidiqie sebagai ketua merangkap anggota komite.
Dalam perjalanannya menuju kendaraan setelah acara pelantikan, Konjen Dedi menjelaskan olah tempat kejadian perkara (TKP) termasuk tahapan penyelidikan lainnya dikerjakan oleh Polda Metro Jaya bersama Bareskrim Mabes Polri.
“Sedang didalami dulu, nanti akan disampaikan hasilnya. Secepatnya akan ditangani,” kata Dedi Prasetyo.
Ledakan terjadi di dalam bangunan SMAN 72 Jakarta, yang berada di Kompleks Perumahan TNI AL di Kelapa Gading, Jakarta Utara. Insiden itu terjadi pada Jumat pukul 12.15 WIB.
Informasi terakhir yang diterima ada delapan orang luka-luka dan langsung dilarikan ke Balai Kesehatan Kompleks Perumahan Kepala Gading TNI AL, kemudian dirujuk ke RS Islam Cempaka Putih dan RS Yarsi Jakarta.
Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut Laksamana Pertama (Laksma) TNI Tunggul kepada wartawan di Jakarta, Jumat, menyatakan pemeriksaan masih berlangsung sehingga TNI AL belum dapat memberikan keterangan detail terkait penyebab ledakan.
“TNI AL beserta pihak Polri sampai dengan saat ini masih dalam proses penyelidikan untuk kronologis/penyebab ledakan serta jumlah korban. Terkait data maupun informasi perkembangan selanjutnya akan disampaikan apabila sudah ada data yang valid,” kata Laksma Tunggul.
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam) Djamari Chaniago menyatakan belum ada kesimpulan apapun yang dibuat oleh aparat, termasuk mengenai indikasi keterkaitan ledakan dengan aksi kelompok teroris.
“Ya sedang didalami, baru kita lihat tempatnya kan di situ, terus ada beberapa yang terluka, sedang dicari apa penyebabnya. (terkait motifnya) belum tahu, sama sekali belum tahu,” kata Djamari menjawab pertanyaan wartawan saat ditemui di Istana Kepresidenan RI, Jakarta, Jumat. (Ant/KPO-3)














