BANJARBARU, Kalimantanpost.com- Dalam momentum peringatan Hari Disabilitas Internasional pada 3 Desember, Alfamart kembali menegaskan komitmennya untuk membuka kesempatan kerja yang setara bagi penyandang disabilitas melalui program Alfability.
Program ini menjadi ruang bagi teman disabilitas untuk bekerja, berkembang, dan menunjukkan kemampuan tanpa batasan.
Dua diantaranya adalah Muhammad Supian Noor (tuna daksa) dan Agus Fahrizal Padillah (tuna ruwi), yang kini bekerja di gerai Alfamart. Mereka merupakan bagian dari lebih dari seribu penyandang disabilitas yang telah diberi kesempatan berkarier di perusahaan ritel tersebut.
Komitmen itu juga diwujudkan melalui kegiatan Alfability Menyapa, sebuah program kunjungan ke Sekolah Luar Biasa (SLB) di berbagai daerah.
Dalam kegiatan ini, para lulusan SLB yang kini bekerja di Alfamart kembali ke sekolah asalnya untuk berbagi pengalaman, memotivasi adik-adik kelas, dan menunjukkan bahwa dunia kerja semakin terbuka bagi siapa saja.
Human Capital Director Manager Alfamart, Tri Wasono Sunu, mengatakan program ini dirancang untuk memberikan inspirasi secara langsung kepada para siswa SLB.
“Alfability Menyapa hadir di 10 Sekolah Luar Biasa di 10 kota, membawa cerita para lulusan yang kini bekerja di Alfamart. Kami berharap kisah mereka dapat memotivasi para siswa bahwa keterbatasan bukan hambatan untuk bersaing dan berkontribusi dalam dunia kerja,” ujarnya.
Program ini digelar serentak di Cilacap, Jakarta, Jambi, Jember, Luwu, Palembang, Parung, Semarang, Banjarmasin, dan Rembang. Di Kalimantan Selatan, kegiatan berlangsung di SLBN 2 Martapura. Seluruh rangkaian kunjungan dilakukan pada 19–25 November 2025 sebagai perjalanan menuju puncak peringatan Hari Disabilitas Internasional.
Program Alfability telah diinisiasi sejak 2016. Nama Alfability berasal dari kata ability (kemampuan), mencerminkan tekad Alfamart untuk memberikan ruang bagi penyandang disabilitas menunjukkan potensi mereka.
Hingga Oktober 2025, terdapat 1.129 penyandang disabilitas bekerja di Alfamart, terdiri dari 822 orang di gerai, 289 di pusat distribusi, dan 18 di kantor pusat. Mereka berasal dari berbagai ragam disabilitas, seperti tunagrahita, tunanetra, tunadaksa, tunaruwi, hingga tunarungu wicara.
Selain berbagi inspirasi, kegiatan Alfability Menyapa juga diisi aksi sosial berupa pembagian puluhan goodie bag berisi biskuit, susu, dan berbagai produk lainnya kepada para peserta.
Alfamart berharap langkah panjang ini dapat terus memperkuat budaya kerja inklusif dan memperluas kesempatan bagi penyandang disabilitas untuk berkembang di dunia kerja. (dev/KPO-4)














