BANJARMASIN, Kalimantanpost.com – Fenomena banjir rob kembali terjadi di wilayah Banjarmasin Utara tadi malam, khususnya di kawasan Alalak Selatan, Alalak Tengah, dan sebagian Sungai Andai. Air pasang yang naik antara pukul 01.00 hingga 04.00 WITA sempat menggenangi halaman rumah warga dan sejumlah jalan lingkungan, termasuk di Sungai Andai dan Alalak, sebelum akhirnya surut menjelang pagi.
Meski genangan tidak berlangsung lama, Kecamatan Banjarmasin Utara meminta warga tetap waspada mengingat kondisi cuaca dan pasang air sungai pada Desember masih sangat fluktuatif.
Camat Banjarmasin Utara, Noorahmawati, mengatakan, laporan dari lurah-lurah di wilayahnya menunjukkan adanya kenaikan muka air yang cukup cepat pada tengah malam. Banyak warga yang tidak menyadari terjadinya rob karena kejadiannya berlangsung pada jam tidur.
Ia menegaskan bahwa meskipun air cepat surut, situasi ini tidak boleh dianggap remeh.
“Rob tadi malam memang singkat, tetapi warga tetap harus siaga. Cuaca dan pasang sungai masih berubah-ubah. Desember adalah bulan dengan curah hujan tinggi, dan risiko rob masih ada dalam beberapa hari mendatang berdasarkan prakiraan BMKG,” ujarnya.
BMKG sebelumnya merilis prakiraan resmi bahwa Desember 2025 merupakan periode dengan intensitas hujan tinggi di Kalimantan Selatan, termasuk Kota Banjarmasin. Akumulasi curah hujan bulanan diperkirakan berada pada kisaran 200–400 mm, disertai peluang hujan sedang hingga lebat di berbagai wilayah kota.
Pada Dasarian I (1–10 Desember), BMKG juga memberikan peringatan potensi cuaca ekstrem yang dapat menimbulkan hujan lebat dan angin kencang. Kondisi tersebut dapat memperparah genangan apabila bertepatan dengan puncak pasang laut.
Selain hujan, BMKG mengingatkan adanya fase pasang maksimum pada beberapa tanggal di bulan Desember, dengan ketinggian pasang laut yang berpotensi mencapai 2,7 hingga 3,0 meter. Kombinasi hujan deras dan pasang tinggi ini meningkatkan risiko rob di kawasan dataran rendah dan bantaran sungai, termasuk Alalak, Sungai Andai, dan permukiman sekitarnya.
Noorahmawati menegaskan, pihak kecamatan memperkuat pemantauan dan koordinasi dengan BPBD, para lurah, serta Ketua RT/RW untuk memastikan sistem peringatan dini berjalan efektif.
Ia meminta warga menaikkan barang-barang berharga, menjaga kebersihan drainase, dan memantau informasi cuaca serta jadwal pasang dari BPBD dan BMKG.
“Langkah kami bukan hanya menunggu rob datang, tetapi memastikan warga siap sebelum itu terjadi. Ini penting untuk mengurangi risiko dan potensi kerugian,” jelasnya.
Pemerintah Kota Banjarmasin turut mengimbau kewaspadaan kolektif menghadapi potensi bencana hidrometeorologi menjelang akhir tahun. Warga diminta tidak menutup saluran air, berhati-hati memarkir kendaraan di tepi sungai, serta segera melapor apabila terjadi genangan baru di wilayahnya.
“Rob hanya berlangsung beberapa jam, tetapi dampaknya bisa besar jika diabaikan,” tutup Noorahmawati. (sfr/KPO-4)














