Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
Hulu Sungai Tengah

Bentengi Generasi Muda, Kodim 1002/HST Sosialisasikan Bahaya Terorisme

×

Bentengi Generasi Muda, Kodim 1002/HST Sosialisasikan Bahaya Terorisme

Sebarkan artikel ini
IMG 20251209 WA0049
RADIKALISME - Pasi Intel Kodim 1002/HST, Kapten Inf Lilis Susanto memaparkan bahaya radikalisme dan terorisme kepada siswa SMAN 1. (Kalimantanpost.com/repro Kodim 1002/HST).

BARABAI, Kalimantanpost.com – Kodim 1002/HST berkomitmen memperkuat nilai kebangsaan terus di Kabupaten Hulu Sungai Tengah.

Hal tersebut diungkapkan Pasi Intel Kodim 1002/HST, Kapten Inf Lilis Susanto, menjadi narasumber sosialisasi bertema “Radikalisme dan Terorisme sebagai Ancaman Kebhinekaan” yang digelar Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) HST di Aula SMA Negeri I, Selasa (9/12/2015).

Kalimantan Post

Dalam kegiatan tersebut, Kapten Inf Lilis Susanto hadir mewakili Dandim 1002/HST Letkol Inf Ardiansyah Okta Putra Siregar dan menyampaikan peringatan serius terkait masih berkembangnya ancaman radikalisme dan terorisme yang berpotensi merusak persatuan dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Ia menyampaikan, kelompok-kelompok berpaham radikal masih terpantau aktif melakukan konsolidasi dan berbagai upaya untuk menjalankan agenda ideologinya.

Menurutnya, penyebaran paham tersebut kini tidak hanya menyasar masyarakat umum, tetapi juga telah merambah dunia pendidikan, termasuk sekolah dan perguruan tinggi.

“Penyebaran paham radikal dilakukan secara sistematis, terencana, dan terstruktur, termasuk melalui upaya perekrutan anggota baru,” terang Kapten Lilis dalam pemaparannya.

Selain itu, ia menekankan bahwa media sosial menjadi ruang yang sangat rawan dimanfaatkan oleh kelompok radikal. Kecepatan arus informasi dan jangkauan yang luas membuat platform seperti Facebook, Instagram, Twitter, WhatsApp, dan Telegram kerap dijadikan sarana propaganda dan rekrutmen.

Dalam materinya, Kapten Lilis juga menjabarkan ciri-ciri paham radikalisme, antara lain bersifat ekstrem, menganggap diri paling benar, mengkafirkan pihak lain, memahami ajaran agama secara sempit dan tekstual, serta membenarkan kekerasan sebagai cara mencapai tujuan.

Ia menjelaskan, tumbuhnya radikalisme bisa dipicu oleh berbagai faktor, mulai dari kondisi ekonomi, tekanan psikologis, kesalahan pemahaman pendidikan, hingga pemanfaatan situasi sosial tertentu.

Lebih lanjut, ia mengingatkan bahwa paham radikal memiliki potensi besar memicu konflik sosial melalui penyebaran hoaks, propaganda, sikap intoleransi, dan upaya memecah belah persatuan bangsa.

Baca Juga :  Apel Gabungan, Bupati HST Sampaikan Duka Bencana Sumatera

Menutup penyampaiannya, Kapten Inf Lilis Susanto mengajak seluruh elemen masyarakat, khususnya pelajar, untuk memperkuat rasa cinta tanah air dan meningkatkan kewaspadaan.

“Mari kita tingkatkan rasa kebangsaan, jaga NKRI dari ancaman radikalisme dan terorisme, serta bijak dalam menggunakan media sosial,” pungkasnya. (ary/KPO-4).

Iklan
Iklan