Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
Ekonomi

BSI Region Kalimantan Gelar “Mitra Terapis by BSI”

×

BSI Region Kalimantan Gelar “Mitra Terapis by BSI”

Sebarkan artikel ini

Latih Pijat Refleksi untuk Janda Dhuafa di Banjarmasin

7 Mitra Terapis 3klm
PELATIHAN - Bank Syariah Indonesia (BSI) Region Kalimantan menggelar program “Mitra Terapis by BSI” berupa pemberian pelatihan pijat refleksi kepada para janda dhuafa. (KP/BSI)

Banjarmasin, KP – Guna memperingati Hari Ibu, Bank Syariah Indonesia (BSI) Region Kalimantan menggelar program “Mitra Terapis by BSI” berupa pemberian pelatihan pijat refleksi kepada para janda dhuafa.

Kegiatan berlangsung di Kantor BSI KCP Kertak Hanyar, Banjarmasin, melibatkan unsur BSI, Ikatan Istri Karyawan (IIK) BSI, BSI Maslahat Banjarmasin, serta mitra pelatihan Aqilla’s Massage Therapy.

Kalimantan Post

Regional CEO BSI Region Kalimantan Sefudin Suria Hidayat menegaskan bahwa peringatan Hari Ibu tahun ini diarahkan pada program yang berdampak langsung bagi penerima manfaat, khususnya perempuan yang membutuhkan penguatan kapasitas ekonomi.

“Kami ingin Hari Ibu diperingati bukan hanya dengan seremoni, tetapi dengan langkah nyata yang memberi harapan. Melalui pelatihan pijat refleksi ini, para janda dhuafa memperoleh keterampilan yang bisa menjadi sumber penghasilan, sekaligus menambah percaya diri untuk mandiri,” ujarnya.

Sefudin Suria menyampaikan, program “Mitra Terapis by BSI” diposisikan sebagai kegiatan pemberdayaan yang menekankan aspek keberlanjutan.

BSI berkomitmen menghadirkan manfaat sosial yang lebih berjangka panjang.

“Bantuan terbaik adalah yang menumbuhkan kemampuan. Karena itu, pelatihan ini kami rancang berbasis praktik, sehingga peserta tidak hanya memahami teori, tetapi juga memiliki bekal teknik dasar yang dapat diterapkan,” katanya.

Sementara itu, Ketua IIK BSI RO IX Kalimantan, Shanti Agustina Sefudin, menyampaikan bahwa keterlibatan IIK BSI dalam kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian dan solidaritas perempuan kepada perempuan, sekaligus upaya mendorong kemandirian keluarga penerima manfaat.

“Melalui program ini, kami ingin para ibu, khususnya janda dhuafa, memiliki keterampilan yang bermanfaat dan bisa langsung dipraktikkan.

Harapannya, pelatihan ini menjadi pintu awal lahirnya peluang usaha kecil yang membantu menopang ekonomi keluarga,” tutur Shanti.

Ia menambahkan, momentum Hari Ibu menjadi pengingat bahwa penguatan peran perempuan tidak selalu harus melalui bantuan sesaat, namun melalui pengembangan kapasitas yang berkelanjutan.

Baca Juga :  Telkom dan CCSI Perkuat Sinergi Pengembangan SKKL SUB-2 untuk Perkuat Konektivitas Nasional

“Kami percaya setiap perempuan punya potensi untuk bangkit. Ketika diberikan akses pelatihan dan pendampingan, mereka dapat lebih percaya diri, lebih mandiri, dan mampu memberi dampak positif bagi keluarganya. Ini yang ingin kami dorong bersama BSI dan seluruh mitra,” tambahnya.

Pelatihan menghadirkan Narasumber dan Trainer Aryadi Rachman, S.Pd., M.Pd., AIFMO dari Aqilla Massage Therapy. Materi disusun dalam format pemaparan dan praktik, mulai dari pengenalan konsep pijat refleksi, pemahaman titik-titik refleksi, teknik tekanan dasar, hingga prinsip kenyamanan dan keamanan layanan.

Peserta juga mendapatkan arahan terkait etika layanan, kebersihan, serta standar sederhana agar keterampilan yang dipraktikkan tetap aman dan profesional.

Suasana pelatihan berlangsung interaktif, peserta aktif mengikuti arahan, berdiskusi, serta mencoba teknik yang dicontohkan trainer. Panitia juga menyerahkan dukungan pelatihan bertema “Bantuan Pelatihan Pijat Refleksi kepada Para Janda Dhuafa dalam rangka Memperingati Hari Ibu” sebagai bentuk penguatan komitmen program.

Sefudin menambahkan, kolaborasi dengan berbagai unsur internal dan mitra pelatihan dilakukan agar program tepat sasaran dan mudah ditindaklanjuti. Ia pun mengapresiasi sinergi seluruh pihak yang terlibat. Ikatan Istri Karyawan BSI, BSI Maslahat, dan mitra pelatihan bersama-sama memastikan kegiatan ini berjalan rapi, hangat, dan bermanfaat.

“Harapannya, keterampilan ini bisa membuka peluang baru, baik sebagai layanan rumahan, layanan berbasis komunitas, maupun langkah awal menuju usaha mikro yang lebih terstruktur,” jelasnya.

RCEO kembali menegaskan bahwa BSI akan terus menghadirkan program sosial yang menyentuh kebutuhan riil masyarakat. BSI ingin hadir bukan hanya sebagai lembaga keuangan syariah, tetapi juga sebagai mitra yang ikut menguatkan masyarakat.

“Semoga para peserta dapat memanfaatkan ilmu hari ini untuk menambah pemasukan keluarga, serta menjadi inspirasi bagi lingkungan sekitar,” tutupnya. (nau/K-4)

Iklan
Iklan