PELAIHARI, Kalimantanpost.com – Akses mobilitas warga di Desa Handil Negara, Kecamatan Bumi Makmur, Kabupaten Tanah Laut, terganggu dalam sepekan terakhir. Luapan air yang tak kunjung surut merendam pemukiman, fasilitas publik, hingga area pemakaman umum dengan ketinggian mencapai lutut orang dewasa.
Pantauan di lokasi pada Selasa (30/12/2025), genangan air sudah terlihat sejak pintu gerbang desa. Hamparan persawahan di sisi jalan nampak menyerupai lautan akibat volume air yang meluap. Di beberapa titik, ketinggian air mencapai 40 sentimeter, mengakibatkan kendaraan roda dua tidak dapat melintas.
Kepala Dusun Handil Negara, Saleha, melaporkan setidaknya 237 Kepala Keluarga (KK) atau sekitar 723 jiwa terdampak langsung oleh bencana ini.
“Ada 157 rumah yang halamannya terendam, dan 80 rumah lainnya air sudah masuk ke dalam ruangan,” ungkap Saleha.
Kondisi ini diperparah dengan fenomena pasang surut air laut. Menurut Saleha, genangan biasanya akan kembali naik pada malam hari sekitar pukul 20.00 Wita.
Hal tersebut terjadi akibat pertemuan antara air laut pasang dengan kiriman air dari wilayah hulu yang satu aliran dengan Desa Handil Negara.
Tak hanya rumah warga, banjir juga merambah infrastruktur penting. Kantor desa dan halaman sekolah dasar setempat turut tergenang. Bahkan, air dilaporkan sempat masuk ke ruang kerja di kantor desa.
Meski belum memasuki masa tanam, persemaian padi milik petani juga ikut terendam, yang memicu kekhawatiran akan kerugian ekonomi lebih lanjut.
Di tengah situasi ini, warga berupaya melakukan mitigasi mandiri. Di dalam rumah, warga mulai membangun apar-apar (panggung kayu darurat) untuk mengamankan perabot rumah tangga dan hasil panen.
Sementara itu, untuk kendaraan bermotor, warga terpaksa memarkirkannya di atas jembatan yang memiliki posisi lebih tinggi.
“Kami sangat berharap pemerintah dapat memberikan solusi permanen, terutama peninggian badan jalan dari pintu gerbang hingga ke pemukiman agar desa kami tidak terus-menerus terisolasi saat musim penghujan,” pungkas Saleha.
Hingga berita ini diturunkan, warga masih berjaga-jaga mengingat cuaca ekstrem yang diprediksi masih akan terjadi dalam beberapa hari ke depan. (rzk/KPO-3)














