BANJARMASIN, kalimantanpost.com – Program Studi Bimbingan dan Konseling (BK) Universitas Lambung Mangkurat (ULM) terus menunjukkan eksistensinya melalui inovasi pendidikan berbasis luaran. Salah satunya lewat Mata Kuliah Problematika Perlengkapan Anak di Bantaran Sungai, yang tidak hanya mengajarkan teori, tetapi mewajibkan mahasiswa terjun langsung ke lapangan.
Setiap tahun, kualitas mata kuliah ini meningkat signifikan. Jika sebelumnya hanya berfokus pada seminar nasional, kini selama dua tahun terakhir berhasil naik kelas hingga ke tingkat internasional.
Pada kurikulum terbaru, mahasiswa dituntut menghasilkan luaran berupa podcast berbasis proyek. Artinya, pemahaman materi harus dibarengi kemampuan mengimplementasikan pengetahuan secara nyata di wilayah sekolah yang berada di kawasan lahan basah, terutama di bantaran sungai yang sarat kearifan lokal.
“Mahasiswa melakukan asesmen awal untuk menemukan berbagai problematika yang dihadapi remaja di sekolah berbasis lahan basah,” jelas Dr. Nina Permatasari, dosen pengampu mata kuliah, usai pelaksanaan Seminar Internasional Problematika Anak di Bantaran Sungai, Kamis (11/12/2025).
Sementara itu, Prof. Suriansyah dari ULM mengapresiasi langkah maju mahasiswa yang berani terjun langsung ke lapangan. Menurutnya, kegiatan ini memberikan pengalaman nyata sehingga mahasiswa dapat menganalisis persoalan secara tepat.
“Ini pencapaian luar biasa. Mereka melihat sendiri kondisi di lapangan, menilai, dan menganalisis apa saja yang harus dilakukan. Saya berharap kegiatan ini terus ditingkatkan setiap tahunnya,” ujarnya.
Program ini diharapkan semakin memperkuat kompetensi mahasiswa BK ULM sekaligus memberikan kontribusi nyata bagi pendidikan di kawasan lahan basah Kalimantan Selatan. (fin/KPO-1)














