Tujuh program prioritas ini menjadi fondasi arah pembangunan sektor pangan Kalsel hingga tahun 2030. DPKP menargetkan peningkatan pendapatan petani, penguatan ketahanan pangan daerah, serta perluasan ekonomi kreatif di sektor pertanian.
BANJARBARU, KP – Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Provinsi Kalimantan Selatan menetapkan tujuh program prioritas tahun 2026 untuk memperkuat ketahanan pangan sekaligus membuka peluang ekonomi kreatif di sektor pertanian.
Kepala DPKP Kalsel, Syamsir Rahman, melalui Kepala Bidang Tanaman Pangan, Rahmawati, menyampaikan bahwa deretan program tersebut merupakan bagian dari komitmen Gubernur dan Wakil Gubernur Kalsel untuk lima tahun mendatang.
“Di tahun 2026 kita memiliki program-program prioritas untuk memperkuat ketahanan pangan dan pengembangan ekonomi kreatif. Ini merupakan janji gubernur dan wakil gubernur kita yang akan terus berjalan hingga 2030,” ujar Rahmawati, Jumat (12/12).
Adapun Tujuh Program Prioritas Tanaman Pangan 2026 sebagai berikut:
- Penerapan Konsep Zero Waste dalam Budidaya Padi Berkelanjutan
Mengoptimalkan pemanfaatan hasil samping padi tanpa menghasilkan limbah, sehingga menciptakan nilai tambah bagi petani dan mendukung pertanian hijau.
- Porang Reborn: Peningkatan Kapasitas Petani Porang Bernilai Tinggi
DPKP Kalsel kembali menghidupkan budidaya porang setelah harga komoditas stabil pada Rp10-11 ribu per kilogram. Hadirnya pabrik pengolahan porang di Batibati milik investor Cina membuat pemasaran lebih mudah.
“Porang sempat anjlok, tapi kini bangkit lagi,” jelas Rahmawati.”
- Rising Rice: Pengembangan Beras Khusus Bernilai Tinggi
Berfokus pada budidaya hingga hilirisasi beras khas Kalsel yang memiliki daya saing tinggi sebagai ikon pangan lokal.
- Analog Rice Revolution: Pengembangan Ubi Kayu sebagai Beras Sehat
Ubi kayu diolah menjadi beras analog yang semakin diminati, terutama oleh masyarakat yang membutuhkan alternatif makanan sehat.
“Ini sudah berjalan dan mendapat respon baik, terutama dari pelaku diet dan pecinta pangan sehat,” katanya.
- Gerakan Lahan Pangan Bersertifikat
DPKP Kalsel memberikan sertifikasi lahan secara gratis untuk meningkatkan legalitas lahan, kualitas produksi, serta nilai jual komoditas.
“Jika lahan porang bersertifikat, nilai jualnya otomatis lebih tinggi,” tambahnya.
- Petani Organik Naik Kelas
Program sertifikasi gratis bagi produk pertanian organik guna meningkatkan daya saing di pasar dan membuka peluang pasar yang lebih luas.
- Padi Apung Tumbuh, Benih Unggul Terwujud
Mengembangkan inovasi padi apung dari produksi gabah menjadi produksi benih sumber untuk lahan rawa. Program ini juga diarahkan menuju pengembangan beras khusus berbasis padi apung termasuk beras organik bernilai tinggi.
Rahmawati menegaskan, tujuh program prioritas ini menjadi fondasi arah pembangunan sektor pangan Kalsel hingga tahun 2030. DPKP menargetkan peningkatan pendapatan petani, penguatan ketahanan pangan daerah, serta perluasan ekonomi kreatif di sektor pertanian.
“Semoga program ini berjalan optimal hingga 2030 dan mampu menjawab tantangan pangan ke depan,” tutupnya. (Dev/K-4)














