Banjarmasin, KP – Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang meyeret oknum di Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) dinilai merupakan tamparan.
“Iya ini dinilai sebagai tamparan serius bagi integritas aparat penegak hukum, khususnya institusi kejaksaan di Kalsel,” kata Ketua Gantara Kalsel, Hery Yanto Selasa (23/12).
“Kami berharap kejaksaan dapat kembali menjadi lembaga yang dipercaya dan dihormati masyarakat,” ucapnya
Menurutnya, upaya pemulihan tidak cukup hanya dilakukan di lingkup Kejaksaan Negeri Hulu Sungai Utara, melainkan harus menyeluruh terhadap seluruh Kejari lainnya se-Kalsel.
Hal ini penting untuk mengembalikan kepercayaan publik yang dinilai mulai terkikis akibat kasus tersebut.
“Semua kejaksaan harus transparan dalam penegakan hukum dan tidak boleh menjadi tameng atau pelindung bagi para koruptor,” ujarnya.
Hery Yanto juga menyampaikan dugaan bahwa kasus yang terjadi di HSU tidak semata-mata merupakan tindakan pemerasan oleh oknum jaksa.
Ia menilai ada indikasi praktik penyuapan yang bertujuan agar laporan pengaduan masyarakat terkait dugaan tindak pidana korupsi tidak diproses atau dihentikan di tengah jalan.
Atas kejadian ini, berharap agar ke depan tidak ada lagi oknum jaksa yang mencederai kepercayaan publik dan merusak marwah institusi penegak hukum.
Ia juga menekankan pentingnya profesionalisme dan integritas seluruh jaksa dalam menangani setiap laporan masyarakat.
“Kami berharap seluruh jaksa di Kalimantan Selatan dapat bersikap profesional, jujur, dan bertanggung jawab dalam menangani setiap laporan masyarakat.
Penegakan hukum harus benar-benar berpihak pada keadilan,” pungkasnya. (*/K-2)














