BANJARMASIN, Kalimantanpost.com – Perasaan was-was dan gugup menyelimuti hati pelari asal Barabai, Kalimantan Selatan (Kalsel) Dina Aulia saat akan bertanding di penyisihan hingga final lari 100 meter gawang putri di SEA Games 2025 di Suphachalasai Stadium, Bangkok, Jumat (12/12) lalu.
Gugupnya Dina gara-gara pas batis (kaki) hendak star dipertandingan penyisihan mau kram, sehingga menjadi pikiran takutnya sewaktu lari di tengah jalan benar-benar kram.
“Pas mau start, di kaki terasa akan kram, sehingga saya angkat tangan. Saya pun dapat peringatan,” cerita Dina yang ditemui di Bandara Syamsuddin Noor Banjarbaru, Minggu (21/12/2025).
Dirinya pun berpikir jangan sampai kakinya kram saat lomba, yang penting sampai finis. Apalagi istirahat nya dari babak pertama sampai final sekitar 30 menit.
Menurut Dina, saat pemanasan menjelang final, dirinya berusaha enjoy, tubuhnya diusahakan senyaman mungkin supaya tidak tegang,
“Saya pun menyemangati diri sendiri harus bisa dan mampu. Alhamdulillah, sampai finis aman dan meraih medali emas,” ujarnya.
Saat itu, pelari kelahiran kelahiran Desa Banua Hanyar Kecamatan Pandawan, Barabai, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Agustus 2003 tak memikirkan lagi tentang target tembus 12 detik atau pemecahan rekornas atas nama dirinya.
“Yang penting saya bisa memenuhi target dari atletik (PB PASI) meraih medali emas,” tegasnya.
Dina pun meraih emas nomor lari gawang 100 meter putri di SEA Games 2025 membukukan catatan waktu 13,21 detik.
Sebelumnya, Dina berhasil memecahkan rekor nasional (rekornas) pada Kejuaraan Asia ke-26 yang berlangsung di Gumi Stadium Korea Selatan, pada 27 – 31 Mei 2025 lalu.
Dina mencetak rekornas baru di nomor 100 meter gawang putri dengan waktu 13.11 detik, melampaui rekornya sendiri yang dibuatnya 13.16 detik pada PON XXI di Aceh-Sumut, 12 September 2024 lalu.
Usai SEA Games, pelari asli Urang Banjar ini akan fokus mempersiapkan diri menghadapi Asian Games di bulan September 2026.
“Usai liburan pulang kampung, insha Allah tahun depan saya langsung mengikuti training camp lagi dan tempatnya belum tahu,” ucapnya.
Dia mengakui persaingan di Asian Games cukup ketat karena mengacu hasil Kejuaraan Atletik Asia beberapa waktu lalu, catatan waktu juara pertama dari India, perikat kedua dari Jepang dan juara ketiga asal China mencatat waktu 12 detik.
“Saya menempati posisi keempat mencatat waktu 13,11 detik. Saya akan berusaha berlatih lebih keras dan memperbaiki teknik berlari agar bisa bersaing dengan pelari gawang di Asia,” ungkapnya. (ful/KPO-3)














