BANJARMASIN, Kalimantanpost.com – Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan melalui Dinas Sosial (Dinsos) kembali menunjukkan kepeduliannya terhadap penanganan bencana nasional dengan mengirimkan 9 personel terbaik ke Sumatera Barat.
Para personel Tagana serta Satgas Pramuka Peduli tersebut diberangkatkan untuk membantu penanganan banjir dan tanah longsor yang terjadi sejak akhir November lalu.
Kepala Bidang Penanganan Bencana Dinsos Kalsel, Achmadi mengatakan, seluruh personel yang dikirim memiliki keahlian khusus yang dibutuhkan di lokasi bencana.
“Tim yang kita kirimkan terdiri dari spesialis dapur umum yang mampu menangani hingga 10.000 paket makanan per hari, tim layanan dukungan psikososial (LDP), serta ahli Collapsed Structure Search and Rescue (CSSR) untuk pencarian korban di bawah reruntuhan,” jelas Achmadi, Jumat (5/12/2025).
Ia menyebutkan, sejumlah wilayah terdampak, terutama di Kabupaten Agam masih sulit dijangkau akibat akses jalan yang terputus.
Kehadiran tim dari Kalsel diharapkan mempercepat proses evakuasi, penyediaan makanan siap saji, hingga pemulihan psikososial bagi para penyintas.
“Kondisi di lapangan benar-benar luluh lantak. Akses keluar-masuk Padang dan beberapa wilayah lainnya sangat terbatas. Tim kita akan langsung membantu pencarian korban, membuka dapur umum, serta melakukan pelayanan psikososial,” ujarnya.
Dinsos Kalsel juga tengah mempersiapkan pengiriman bantuan gelombang kedua berupa permakanan dan kebutuhan dasar, seperti makanan siap saji, popok, serta kebutuhan spesifik perempuan.
Bantuan tambahan ini akan disesuaikan dengan hasil asesmen kebutuhan yang dilakukan tim di lokasi.
“Setelah kebutuhan lapangan terdata, bantuan akan disalurkan dan diserahkan secara simbolis oleh pimpinan, baik Gubernur maupun perwakilannya,” tambah Achmadi.
Selain fokus di Sumatera Barat, pihaknya juga tengah menyiapkan rencana pengiriman tim ke Aceh yang terdampak siklon serupa. Kementerian Sosial telah meminta tambahan personel Tagana Kalsel untuk dikirim ke wilayah tersebut.
“Kondisi di Aceh juga parah, bahkan disebut lebih berat dibanding beberapa bencana sebelumnya. Diperkirakan 5–6 personel akan kita kirimkan dalam waktu dekat,” ujarnya.
Meski anggaran terbatas, Achmadi memastikan hal itu tidak menghambat kesiapan tim di lapangan.
“Anggaran bukan hambatan. Kita siap bergerak kapan pun dibutuhkan. Saat ini kita terus memonitor perkembangan dan memastikan apa saja kebutuhan paling mendesak masyarakat, terutama permakanan,” tegasnya. (adv/dev/KPO-4)
