BANJARMASIN, Kalimantanpost.com – Fakultas Teknik Universitas Islam Kalimantan (UNISKA) Muhammad Arsyad Al Banjari kembali menunjukkan keseriusannya mendorong atmosfer akademik bertaraf internasional. Kali ini, Fakultas Teknik menghadirkan Guru Besar Universiti Teknologi Malaysia (UTM), Prof. Adi Maimun bin Abdul Malik, dalam agenda Visiting Lecturer yang digelar di Auditorium Lantai 1 Gedung Rektorat UNISKA Handil Bakti, Jumat (12/12/2025).
Kegiatan akademik ini menarik perhatian ratusan mahasiswa dan dosen. Kehadiran akademisi dari luar negeri dinilai memberi nilai tambah, khususnya dalam memperluas perspektif mahasiswa terhadap perkembangan ilmu teknik dan riset global yang terus bergerak dinamis.
Dekan Fakultas Teknik UNISKA MAB, Ir Firda Herlina, ST, M.Eng, menyampaikan rasa bangga dan apresiasi atas kehadiran narasumber internasional tersebut. Ia menilai momen ini sebagai kesempatan berharga bagi sivitas akademika untuk belajar langsung dari praktisi dan peneliti berpengalaman di level dunia.
Menurut Firda, paparan yang disampaikan tidak hanya memperkaya wawasan teoritis, tetapi juga memberikan gambaran nyata tentang bagaimana riset teknik dapat diaplikasikan secara langsung. Ia menyebut, mahasiswa perlu sering diperkenalkan pada pendekatan riset yang relevan dengan kebutuhan masa depan.
“Kegiatan ini memberi ruang bagi mahasiswa untuk melihat bagaimana ilmu teknik berkembang secara global, mereka tidak hanya belajar konsep, tetapi juga memahami bagaimana riset bisa menjawab persoalan riil di masyarakat,” ujar Firda Herlina usai kegiatan.
Ia menambahkan, agenda Visiting Lecturer ini sekaligus menjadi bagian dari upaya UNISKA MAB memperkuat jejaring kerja sama internasional. Ke depan, Fakultas Teknik berharap kolaborasi dengan UTM Malaysia dapat terus berlanjut, baik dalam bidang riset bersama maupun pengembangan sumber daya manusia.
Dalam kuliah umum bertajuk Renewable Energy Solution – Low Speed Vertical Axis Current Turbine (L-S VACT), Prof. Adi Maimun memaparkan inovasi turbin arus laut yang dirancang khusus untuk wilayah dengan kecepatan aliran air rendah. Teknologi ini dinilai selaras dengan kondisi geografis Indonesia yang kaya akan sungai, muara, dan kawasan pesisir.
Ia menjelaskan, turbin L-S VACT memanfaatkan arus air sebagai sumber energi bersih dengan desain khusus yang memungkinkan kinerja optimal meski pada aliran yang tenang.
“Dengan rancangan yang efisien dan penggunaan material tertentu, teknologi ini berpotensi menjadi alternatif energi terbarukan yang terjangkau dan berkelanjutan,” jelas Prof Adi.
Antusiasme peserta terlihat jelas saat sesi diskusi dibuka. Mahasiswa aktif mengajukan pertanyaan seputar peluang riset, pengembangan teknologi, hingga penerapan turbin dalam skala industri.
Kegiatan ditutup dengan penyerahan cenderamata dan foto bersama sebagai simbol terjalinnya hubungan akademik yang semakin erat antara UNISKA MAB dan UTM Malaysia. (nug/KPO-3)














