Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
Banjarmasin

Fokus Benahi Drainase dan Titik Rawan Banjir, Pemko Banjarmasin Tegaskan Kesiapsiagaan Ancaman Hidrometeorologi

×

Fokus Benahi Drainase dan Titik Rawan Banjir, Pemko Banjarmasin Tegaskan Kesiapsiagaan Ancaman Hidrometeorologi

Sebarkan artikel ini
IMG 20251210 WA0045 e1765360129555
Fokus Benahi Drainase dan Titik Rawan Banjir, Pemko Banjarmasin Tegaskan Kesiapsiagaan Ancaman HidrometeorologiBANJARMASIN, Kalimantanpost.com - Pemerintah Kota Banjarmasin menggelar Apel Kesiapsiagaan dalam menghadapi ancaman bencana hidrometeorologi yang diprediksi meningkat hingga akhir tahun. Kegiatan berlangsung di halaman Balai Kota, Rabu (10/12/2025), dipimpin langsung Wali Kota H. M. Yamin HR dan diikuti jajaran SKPD, personel gabungan, hingga perwakilan masyarakat.Dalam arahannya, Yamin menegaskan apel semacam ini tidak boleh berhenti sebagai rutinitas. Ia meminta seluruh perangkat pemerintah bekerja dalam satu jalur komando yang rapi, mulai dari dinas, kecamatan, kelurahan, hingga RT dan RW."Kesiapsiagaan ini harus bergerak nyata, bukan cuma baris-berbaris, semua sektor harus benar-benar siap," ujarnya.Yamin juga menyinggung kebiasaan warga yang kerap memperparah banjir. Ia menyebut banyak genangan terjadi bukan hanya akibat hujan deras, tetapi juga karena aliran air yang tersumbat sampah."Kalau saluran dipenuhi sampah, perbaikan apa pun akan percuma, masyarakat harus ikut menjaga," katanya.Selain itu, Yamin meminta DLH dan Dinas PUPR memperbarui peta titik rawan banjir. Ia menilai pendataan ulang penting karena kondisi di lapangan selalu berubah. "Titik yang tahun lalu bermasalah harus kita cek lagi, jangan tunggu sampai air naik baru bergerak," ucapnya.Ia juga menegaskan mitigasi harus dilakukan sebelum kondisi memburuk. Pemerintah pusat sudah memberi instruksi jelas mulai dari pemetaan risiko, penguatan posko, edukasi publik, hingga pemantauan cuaca berbasis data BMKG."Setiap unit harus tahu apa yang harus dilakukan, tidak boleh ada yang bekerja setengah-setengah," tambahnya.Kepala Dinas PUPR Banjarmasin, Suri Sudarmadiyah, turut memaparkan kondisi teknis yang menjadi akar masalah banjir. Menurutnya, banyak saluran drainase sudah tidak lagi tersambung ke sungai yang menjadi jalur pembuangan primer."Ada saluran yang tertutup bangunan, ada yang berubah fungsi seiring perkembangan kota, akibatnya, air tidak lagi mengalir sebagaimana mestinya," jelasnya.Suri juga menyebut keberadaan bangunan warga di bantaran sungai hingga jembatan yang terlalu rendah membuat laju air semakin terhambat. Kondisi ini menyebabkan genangan bertahan lebih lama saat hujan lebat. "Kalau badan sungai terus menyempit, air pasti makin sulit turun," katanya.Ia menegaskan pembaruan masterplan drainase akan menjadi momentum memperbaiki sistem secara menyeluruh. Evaluasi satuan wilayah pengendali kini tengah dilakukan agar seluruh aliran air kembali terintegrasi dan tidak saling terputus."Ini pekerjaan besar, tapi harus dijalankan," ujarnya.PUPR memastikan sejumlah langkah pencegahan sudah dilakukan sebelum puncak musim hujan. TNI dan masyarakat ikut terlibat dalam pengerukan, pembersihan, hingga penanganan usulan warga di beberapa titik rawan. Penanganan berbasis kawasan juga disiapkan agar setiap wilayah punya strategi sesuai karakter masalahnya.Dengan seluruh upaya ini, Pemko berharap risiko banjir tahun ini dapat ditekan. Yamin menutup arahannya dengan mengingatkan bahwa penanggulangan bencana bukan hanya tugas pemerintah."Bencana tidak bisa kita hentikan, tapi dampaknya bisa kita kecilkan kalau semua bergerak bersama," tutupnya. (nug/KPO-3)Wali Kota Banjarmasin H. M. Yamin HR Melaksanakan Apel Kesiapsiagaan Menghadapi Ancaman Bencana Hidrometeorologi, Rabu (10/12/2025). (Kalimantanpost.com/Nugie)

BANJARMASIN, Kalimantanpost.com – Pemerintah Kota Banjarmasin menggelar Apel Kesiapsiagaan dalam menghadapi ancaman bencana hidrometeorologi yang diprediksi meningkat hingga akhir tahun. Kegiatan berlangsung di halaman Balai Kota, Rabu (10/12/2025), dipimpin langsung Wali Kota H. M. Yamin HR dan diikuti jajaran SKPD, personel gabungan, hingga perwakilan masyarakat.

Dalam arahannya, Yamin menegaskan apel semacam ini tidak boleh berhenti sebagai rutinitas. Ia meminta seluruh perangkat pemerintah bekerja dalam satu jalur komando yang rapi, mulai dari dinas, kecamatan, kelurahan, hingga RT dan RW.

Kalimantan Post

“Kesiapsiagaan ini harus bergerak nyata, bukan cuma baris-berbaris, semua sektor harus benar-benar siap,” ujarnya.

Yamin juga menyinggung kebiasaan warga yang kerap memperparah banjir. Ia menyebut banyak genangan terjadi bukan hanya akibat hujan deras, tetapi juga karena aliran air yang tersumbat sampah.

“Kalau saluran dipenuhi sampah, perbaikan apa pun akan percuma, masyarakat harus ikut menjaga,” katanya.

Selain itu, Yamin meminta DLH dan Dinas PUPR memperbarui peta titik rawan banjir. Ia menilai pendataan ulang penting karena kondisi di lapangan selalu berubah. “Titik yang tahun lalu bermasalah harus kita cek lagi, jangan tunggu sampai air naik baru bergerak,” ucapnya.

Ia juga menegaskan mitigasi harus dilakukan sebelum kondisi memburuk. Pemerintah pusat sudah memberi instruksi jelas mulai dari pemetaan risiko, penguatan posko, edukasi publik, hingga pemantauan cuaca berbasis data BMKG.

“Setiap unit harus tahu apa yang harus dilakukan, tidak boleh ada yang bekerja setengah-setengah,” tambahnya.

Kepala Dinas PUPR Banjarmasin, Suri Sudarmadiyah, turut memaparkan kondisi teknis yang menjadi akar masalah banjir. Menurutnya, banyak saluran drainase sudah tidak lagi tersambung ke sungai yang menjadi jalur pembuangan primer.

“Ada saluran yang tertutup bangunan, ada yang berubah fungsi seiring perkembangan kota, akibatnya, air tidak lagi mengalir sebagaimana mestinya,” jelasnya.

Baca Juga :  IKWI Kalsel Peringati Hari Ibu 2025, Perkuat Peran Perempuan dan Kebersamaan Anggota

Suri juga menyebut keberadaan bangunan warga di bantaran sungai hingga jembatan yang terlalu rendah membuat laju air semakin terhambat. Kondisi ini menyebabkan genangan bertahan lebih lama saat hujan lebat. “Kalau badan sungai terus menyempit, air pasti makin sulit turun,” katanya.

Ia menegaskan pembaruan masterplan drainase akan menjadi momentum memperbaiki sistem secara menyeluruh. Evaluasi satuan wilayah pengendali kini tengah dilakukan agar seluruh aliran air kembali terintegrasi dan tidak saling terputus.

“Ini pekerjaan besar, tapi harus dijalankan,” ujarnya.

PUPR memastikan sejumlah langkah pencegahan sudah dilakukan sebelum puncak musim hujan. TNI dan masyarakat ikut terlibat dalam pengerukan, pembersihan, hingga penanganan usulan warga di beberapa titik rawan. Penanganan berbasis kawasan juga disiapkan agar setiap wilayah punya strategi sesuai karakter masalahnya.

Dengan seluruh upaya ini, Pemko berharap risiko banjir tahun ini dapat ditekan. Yamin menutup arahannya dengan mengingatkan bahwa penanggulangan bencana bukan hanya tugas pemerintah.

“Bencana tidak bisa kita hentikan, tapi dampaknya bisa kita kecilkan kalau semua bergerak bersama,” tutupnya. (nug/KPO-3)

Wali Kota Banjarmasin H. M. Yamin HR Melaksanakan Apel Kesiapsiagaan Menghadapi Ancaman Bencana Hidrometeorologi, Rabu (10/12/2025). (Kalimantanpost.com/Nugie)

Iklan
Iklan