
MENYAMBUT – Hari Jadi Kabupaten Tanah Laut (Tala) ke-60 yang bertema “Bagawi Sabaratan, Tanah Laut Simpun Bakamajuan”, Bupati H. Rahmat Trianto menunjukkan komitmen konkretnya dengan blusukan ke wilayah terpencil. Pada Selasa (25/11/2025).
Ia memilih Desa Riam Adungan dan Desa Salaman, Kecamatan Kintap—dua titik paling ujung di Tala—sebagai tujuan utama.
Kunjungan ini bukan sekadar rutinitas. Akses menuju lokasi sejauh 25 kilometer masih didominasi oleh jalan tanah yang becek dan berlumpur, sebuah gambaran tantangan yang harus diatasi dalam mewujudkan kemakmuran merata.
Tak seperti rombongan pejabat pada umumnya, Bupati Rahmat Trianto memilih mengemudikan sendiri mobil dinasnya. Keputusan ini bukan tanpa konsekuensi, seluruh kendaraan rombongan tampak penuh dengan cipratan tanah dan lumpur—sebuah visualisasi nyata dari perjuangan infrastruktur di pedalaman.
Kunjungan ini untuk meninjau langsung progres proyek infrastruktur yang tengah berjalan.
“Kunjungan ini untuk melihat langsung kondisi pembangunan jalan di dua desa ini. Tahun ini kita gas lagi, agar tahun depan bisa lebih sempurna,” ujar Rahmat Trianto, menegaskan percepatan pembangunan jalan yang telah lama dinantikan.
Meski kondisi jalan belum optimal, Pemkab Tala memastikan pembenahan dilakukan secara bertahap, sebagai bagian integral dari visi Tanah Laut Simpun Bakamajuan.
Ternyata, tantangan yang dihadapi warga selama bertahun-tahun tidak hanya soal jalan. Keluhan utama kedua yang disampaikan adalah isolasi digital—persoalan jaringan telepon seluler atau blank spot yang menghambat komunikasi.
Menanggapi hal tersebut, rombongan Bupati tidak melewatkan kesempatan untuk meninjau langsung tower penguat sinyal yang baru saja rampung dibangun di wilayah tersebut. Demi memberikan bukti konkret bagi masyarakat, Bupati Rahmat Trianto melakukan uji coba dengan cara yang paling pribadi dan meyakinkan melakukan panggilan video (video call) langsung kepada sang istri.
Momen humanis itu segera menjadi sorotan. Hasilnya? Panggilan tersebut berjalan lancar tanpa hambatan, menandakan berakhirnya era isolasi komunikasi bagi warga.
“Pemkab Tala punya program mengisi titik-titik blank spot. Semua dilakukan bertahap, termasuk pembangunan infrastruktur jalannya,” terang Bupati Rahmat, menekankan bahwa di era modern ini, konektivitas bukan lagi kemewahan, melainkan hak dasar yang wajib dipenuhi oleh pemerintah daerah.
Dengan sinyal yang stabil, gerak roda ekonomi, pendidikan, dan keselamatan warga Desa Riam Adungan dan Salaman kini dipastikan dapat berjalan lebih optimal.Kehadiran Bupati H. Rahmat Trianto yang turun langsung disambut dengan antusiasme luar biasa oleh warga Desa Riam Adungan dan Salaman.
Pemandangan mengharukan tercipta ketika siswa-siswi SD berbaris rapi di tepi jalan, menyambut rombongan layaknya seorang pahlawan. Para orang tua pun berdesakan untuk bersalaman dan secara langsung menyampaikan rasa terima kasih mendalam atas perhatian yang telah diberikan.
“Ini adalah bentuk kepemimpinan yang sesungguhnya,” ujar Agus, Ketua Komisi II DPRD Tala, yang turut hadir dalam rombongan. Ia memberikan apresiasi tinggi, “Terima kasih kepada Pemkab Tala. Kini masyarakat di dua desa ini tidak hanya mendapat jalan, tetapi juga bisa menikmati internet dengan baik. Ini bukti nyata Bagawi Sabaratan.”
Momen di dua desa terujung ini menyimpulkan esensi Hari Jadi Tala ke-60, bahwa kepemimpinan H. Rahmat Trianto bukan hanya diukur dari perayaan di ibukota, melainkan dari komitmen untuk hadir, melayani, dan menjamin kemajuan dirasakan hingga ke pelosok terjauh. (*)














