JAKARTA, Kalimantanpost.com – Silaturahmi Daerah (Silatda) Ikatan Alumni Fakultas Kehutanan Universitas Lambung Mangkurat resmi digelar pada Sabtu (6/12) di Kantor Badan Penghubung Kalimantan Selatan yang terletak di kawasan Menteng Jakarta Pusat.
Acara yang dibuka oleh Ketua Pusat IKA Fahutan ULM, Dr.Ir. HM Helmi dan dihadiri oleh para pengurus dari Sumatera, Jawa Bali dan Nusa Tenggara.
Dalam sambutannya, Ketua Pusat IKA Fahutan ULM menegaskan bahwa silaturahmi bukan sekadar rutinitas, melainkan fondasi utama untuk mencapai visi besar yaitu menjadikan IKA Fahutan sebagai wadah persatuan, keakraban, kreativitas, dan hubungan yang berdampak besar bagi ekonomi, sosial, dan lingkungan.
Guna menjembatani visi dengan aksi, pada kesempatan silatda ini juga diperkenalkan tiga departemen dan komunitas utama sebagai salah satu motor penggerak eksistensi IKA Fahutan ULM yaitu Departemen Filantropi & Humaniora untuk mendorong kepedulian jadi aksi nyata, Departemen Kajian Strategis – think-tank berbasis data untuk kebijakan kehutanan berkelanjutan serta Departemen Komunitas Kewirausahaan & Bisnis (UMKM IKA FAHUTAN) untuk memfasilitasi kolaborasi bisnis dan koneksi ke pelaku industri.
Saat disinggung tentang isu deforestasi yang marak dituding sebagai salah satu penyebab bencana banjir dan longsor di Aceh dan Sumatera, Helmi menyatakan IKA Fahutan ULM menyampaikan rasa duka dan keprihatinan yang mendalam atas musibah yang menimpa warga di kabupaten Bener Meriah, Aceh Tengah, Kabupaten Karo, Deli Serdang, Kabupaten Toba, Kabupaten Pasaman Barat dan Kabupaten Padang Pariaman.
Menurutnya dengan kondisi bencana ini isu deforestasi yang berdampak pada kerusakan ekosistem dan meningkatnya risiko bencana alam semakin mendesak dan perlu menjadi perhatian serius terutama para “rimbawan ULM” yang berkomitmen pada pelestarian hutan lestari.
“Kami meletakkan pelestarian hutan (hutan lestari) sebagai bagian fundamental dari visi organisasi. Ini mencerminkan sikap bahwa menjaga hutan bukan hanya soal ekologi, tetapi juga kunci untuk kesejahteraan sosial dan ekonomi jangka panjang—yang tentunya relevan dengan pencegahan bencana alam seperti banjir dan longsor yang sering dihubungkan dengan kerusakan lahan dan deforestasi” jelas Helmi.
Secara implisit, dengan mengedepankan “hutan lestari” sebagai tujuan, Ketua IKA Fahutan ULM menunjukkan dukungan terhadap upaya penanganan deforestasi sebagai bagian dari solusi yang lebih besar terhadap krisis lingkungan di wilayah seperti Aceh dan Sumatera.
Ikatan Alumni Fakultas Hukum yang berpusat di Kampus Fakultas Kehutanan Banjarbaru telah memiliki 7 simpul yang tersebar di 5 penjuru Kalimantan, Jawa, Sumatera, Bali dan Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku hingga Papua dengan total anggota hampir mencapai 1000 orang. (rfz/KPO-1)














