Oleh : AHMAD BARJIE R
Hidup selalu mengalami pergeseran, perubahan dan kemajuan. Ada yang dulunya anak-anak, sekarang sudah menjadi orangtua, ada yang dulu kaya sekarang kesulitan uang, atau sebaliknya dulu miskin sekarang menjadi kaya. Ada yang dulunya sehat sekarang sering sakit, dan masih banyak lagi.
Tidak semua orang dan anggota masyarakat siap menerima perubahan tersebut. Banyak di antara mereka justru mengalami gangguan kejiawan, berupa kecemasan, kesepian, kebosanan, perilaku menyimpang dan psikosomatis.
Pertama, kecemasan. Perasaan cemas dirasakan manusia modern karena mereka kehilangan makna hidup, yang secara fitri seharusnya menjadi kebutuhannya yang penting. Tidak dimilikinya makna hidup karena mereka tidak memiliki prinsip hidup, khususnya berupa ajaran agama yang diyakini. Manusia hanya mengikuti arus tren yang bersifat semu dan sementara.
Kedua, kesepian. Kesepian ditandai dengan hubungan antarmanusia yang tidak lagi tulus dan hangat, atau anggota keluarga yang dulu ada, sekarang berpindah, atau menninggal satu persatu, atau para sahabat yang semakin berkurang dan berkurang. Manusia modern hanya menggunakan topeng-topeng sosial ketika berhubungan dengan sesamanya. Cara memandang orang, cara menyapa, cara tersenyum, cara melihat dan menyikapi serta penampilan dibuat-buat sesuai keperluan, tidak ada lagi ketulusan dan kepolosan. Akibatnya manusia modern merasa sepi, meskipun ia berada di tengah keramaian. Banyak pula orang sibuk dengan gadged di tangannya, sehingga lupa berinteraksi sosial.
Ketiga, kebosanan. Sebagai kelanjuran dan konsekuensi dari kesepian adalah terjadinya kebosanan. Artinya manusia modern mudah bosan terhadap hidupnya yang berjalan rutin tanpa makna. Pasnagan hdupnya tidak lagi mengairahkan, sementara untuk mencari pasangan baru juga tidak memungkinkan karena usia sudah merambat tua atau tidak ada kemampuan. Mereka hanya merasakan kenikmatan sekejap dari gaya hidupnya, tetapi sesudah itu sepi dan bosan. Ia bosan kepada kepura-puraan, kepalsuan, kemunafikan, tetapi tidak tahu jalan keluar untuk mengatasinya.
Perilaku menyimpang. Kecemasan, kesepian dan kebosanan yang menimpa manusia mdoern secara berkepanjangan dan di pihak lain tak ada jalan keluar yang memuaskan, akhirnya menimbulkan perilaku menyimpang. Mereka tidak dapat lagi berpikir jernih. Akhirnya yang terjadi hanya pemenuhan kebutuhan jangka pendek untuk memuaskan dan menghibur dirinya. Mereka mudah sekali terpengaruh dan diajak melakukan hal-hal yang sesungguhnya merugikan dirinya sendiri, seperti berbuat kriminal, menenggak miras dan narkoba atau bergaul bebas, membunuh, bahkan bunuh diri. Ada pula dengan merokok tidak henti sehingga menggerogoti tubuh dan merusak kesehatannya.
Keempat, psikosomatik. Psikosomatik adalah gangguan fisik yang berasal dari gangguan jiwa dan sosial. Gejalanya seperti tidak enak badan, maag, stres, depresi, darah tinggi, jantung berdebar-debar, tidak bisa konsentrasi, sindroma dan ketergantungan obat dan berbagai ganggaun yang merupakan gabungan antara fisik dan psikis.
Semua masalah di atas memang ada obat jangka pendeknya. Namun solusi yang paling hakiki adalah kembali kepada agama, yaitu dengan banyak berzikir, berdoa, shalat, bershalawat kepada nabi, membaca Alquran, bersilaturahim, dan mengisi waktu secara postif. Ketahuilah hanya dengan banyak mengingat Allah hati manusia menjadi tenang.











