Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
Opini

MENJADI ORANG BERIMAN

×

MENJADI ORANG BERIMAN

Sebarkan artikel ini
Ahdiat Gazali Rahman
H AHDIAT GAZALI RAHMAN

Oleh : H. AHDIAT GAZALI RAHMAN

Menjadi orang beriman memang tidak seperti menjadi (mendapatkan) gelar seperti pendapatkan pendidikan ada gelar ada proses yang dilewati, mendepat predikat lain ada proses, seperti menjadi manusia terbaik dalam satu evan, dalam suatu perlombaan, namun menjadi orang beriman adalah suatu yang tidak hanya diketahui orang, tapi sangat bergantung pada dirinya, yang menilai bukan hanya manusia tapi Allah Yang Kuasa, Yang Maha Mengetahui, orang beriman bukan hanya dinilai oleh manusia tapi oleh Allah SWT, karena manusia beriman adalah manusia yang bukan hanya percaya dengan Islam sebagaimana Rukun Islam mengucapkan syahadat (dua kalimat syahadat), mendirikan salat lima waktu, membayar zakat, berpuasa di bulan Ramadan, dan menunaikan ibadah haji ke Makkah bagi yang mampu secara fisik dan finansial. Sedangkan mereka yang beriman bukan melaksanakan apa yang menjadi Rukun Islam, tapi dia harus melaksnakan Rukun Iman, yakni keyakinan kepada Allah, malaikat-Nya, kitab-Nya, rasul-Nya, hari akhir (Kiamat), serta Qada dan Qadar (takdir),

Kalimantan Post

Keyakinan adanya Allah yang Maha Mengetahui, Maha melihat, maha mendengar, Maha melihat dan Maha yang tidak dimiliki oleh makhluk lain yang ada di dunia, maka orang yang beriman menyakini bahwa yang dikerjakan apakah perbuatan baik, atau perbuatan jahat Allah pasti mengetahui, bagi orang yang beriman pasti dia akan takut melakukan perbuatan jahat, karena Allah akan melihat perbuatan itu sebagaimana firmanNya, “Diwajibkan atasmu berperang, padahal itu kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal itu baik bagimu dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu buruk bagimu. Allah mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui”. (QS. Al Baqarah : 216). “Dan rahasiakanlah perkataanmu atau lahirkanlah; sesungguhnya Dia Maha Mengetahui segala isi hati”. QS. Al-Mulk : 13).

Baca Juga :  Banjir dan Kita

Bagi orang yang beriman pasti akan melakukan perbuatan baik dan sangat menjahui perbuatan buruk karena mereka takut, setiap perbuatan mereka akan diketahui oleh Allah SWT, orang yang beriman tidak akan melakukan sebuah perbuatan jahat, yang berarti orang beriman pasti tidak akan merugikan orang lain, lingkungan dan Alam dimana dia tinggal tidak dihancurkan demi keuntungan pribadi yang akan merugikan lain, orang beriman pasti mengakui adanya Allah yang akan memberikan kebaikan kepada orang yang berbuat baik dan akan memberikan keburukan (siksa) pada orang yang berbuat jahat, dan mempercayai bahwa pada dirinya ada dua malaykat yang selalu mencatat apa yang dikerjakannya, kemudian pekerjaan itu akan di lihat dari ayat Alquran, yakni firman Allah SWT, apakah boleh atau dilarang, keyakini ini melahirkan orang beriman setiap tindakannya perbuatannya pasti sesuai dengan Alquran, apa yang diperbolehkan oleh Alquran akan dikerjakannya, dan yang bertentangan dengan Alquran pasti ditinggalnya.

Dari itu seharusnya setiap orang yang akan diberi jabatan, kekuasaan, bukan hanya diminta melakukan janji atau sumpah, tapi harus diukur sebagaimana keimannya pada Allah pencipta Alam ini, apakah dia termasuk orang beriman atau hanya mengaku beriman.

Iklan
Iklan