Jakarta, KP – Menteri Ekonomi Kreatif sekaligus Kepala Badan Ekonomi Kreatif, Teuku Riefky Harsya, menegaskan komitmen pemerintah untuk menjadikan sektor ekonomi kreatif sebagai tulang punggung baru perekonomian Indonesia. Hal tersebut disampaikannya saat membuka acara Creative Cities Connect 2025 di Thamrin Nine Ballroom, Jakarta, 11-12 Desember 2025.
Teuku Riefky menyebutkan bahwa kementeriannya menargetkan ekraf sebagai “The New Engine of Growth”, sejalan dengan visi-misi nasional Asta Cita, di mana ekonomi kreatif mendapat perhatian khusus dan disebutkan hingga 10 kali dalam dokumen visi-misi tersebut.
“Ekonomi kreatif adalah perwujudan nilai tambah dari kekayaan intelektual yang bersumber dari kreativitas manusia berbasis budaya, pengetahuan, dan teknologi,” ujarnya, mengutip definisi dalam UU No. 24 Tahun 2019.
?Untuk mencapai target tersebut, ia memaparkan strategi nasional “Asta Ekraf”, terdiri dari delapan program prioritas, mulai dari penguatan data (Ekraf Data), regulasi (Ekraf Bijak), pengembangan talenta, akses pendanaan (Dana Ekraf), hingga perluasan pasar (Pasar Ekraf).
Teuku Riefky juga menyoroti peran daerah dalam memperkuat ekosistem ekonomi kreatif. Hingga 2024, pemerintah telah menetapkan 41 kabupaten/kota sebagai Kabupaten/Kota Kreatif Indonesia, termasuk beberapa yang telah mendapatkan pengakuan UNESCO, seperti Malang yang ditetapkan sebagai Creative City of Media Art 2025.
Acara Creative Cities Connect 2025 digelar untuk memperkuat jejaring antar daerah serta merumuskan rekomendasi kebijakan strategis bagi pengembangan ekonomi kreatif nasional.
“?Mesin baru pertumbuhan ekonomi nasional dimulai dari daerah,” tegas Teuku Riefky menutup paparannya.(Dev/K-5)














