Banjarbaru, KP – Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) menargetkan penyelesaian pembangunan Tugu Nol Kilometer Banjarmasin pada penghujung Desember 2025.
Proyek ini digadang-gadang menjadi salah satu ikon baru daerah sekaligus ruang publik multifungsi.
Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kalsel, M Yasin Toyib, menyampaikan bahwa setelah konstruksi rampung, pengelolaan tugu perlu dipersiapkan secara matang sebelum peresmian dilakukan.
Menurutnya, pembentukan badan pengelola menjadi langkah penting agar pengaturan aktivitas dan arus pengunjung dapat berjalan tertib sejak awal.
“Kalau sudah diresmikan pasti ramai. Karena itu, sebaiknya badan pengelola dibentuk lebih dulu,” ujarnya.
Tugu Nol Kilometer dibangun dengan anggaran Rp124 miliar yang bersumber dari APBD Provinsi Kalsel.
Selain pekerjaan utama, pemerintah daerah juga telah menyiapkan tambahan anggaran sebesar Rp18 miliar untuk penyelesaian sarana dan prasarana pendukung.
Bangunan setinggi 99 meter dengan lima lantai ini tidak hanya dirancang sebagai menara pandang. Fungsinya juga diarahkan sebagai media promosi daerah dan penggerak ekonomi lokal.
Di dalamnya disiapkan sejumlah outlet yang akan diisi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Kepala Bidang Cipta Karya Dinas PUPR Kalsel, Ryan Tirta Nugraha, menambahkan bahwa pengoperasian tugu nantinya melibatkan koordinasi lintas sektor. Sejumlah dinas, seperti pariwisata, perindustrian, perdagangan, hingga koperasi, akan berperan dalam pengisian dan pengelolaan outlet.
“Karena itu perlu koordinasi, termasuk keberadaan badan pengelola untuk mengisi outlet-outlet tersebut,” katanya.
Tahapan pembangunan Tugu Pal Nol sejak 2017.
Di mana saat itu, diawali dengan dilaksanakannya sayembara konsep bangunan Tugu Pal Nol dan penyusunan Detail Engineering Design (DED) Ruang Terbuka Hijau pada Kawasan Gedung Kantor Gubernur Provinsi Kalsel di Banjarmasin.
Kemudian pada 2018, dilaksanakan penyusunan DED.
Tahapan pembangunan fisik pada 2018 menghabiskan anggaran sebesar Rp7,7 miliar. Di mana dana tersebut digunakan untuk membangun taman kolam air mancur, taman lantai air mancur, gerbang utama, pos keamanan dan pergola.
Kemudian untuk tahun 2019 tahapan pembangunan fisik dengan anggaran sekitar Rp13 miliar dilaksanakan untuk membangun pedestrian, jogging track, halaman parkir, lapangan, amphitheater, toilet, musala, ruang genset, gazebo, sculpture dan RTH berupa penataan dan penanaman vegetasi.
Tahun 2022 awal pembangunan fisik tugu pal nol memerlukan biaya Rp26,9 miliar. Tahun 2022 pengerjaan struktur bangunan dari pondasi sampai lantai 4. Selanjutnya tahun 2023 sebesar Rp88,8 miliar dan tahun 2024 sebesar Rp40 miliar.
Secara keseluruhan hingga tahun 2025 pembangunan Tugu Pal Nol menelan anggaran Rp124 miliar bersumber dari APBD. (mns/K-2)
