PALANGKA RAYA, Kalimantanpost.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kalimantan Tengah memberikan penjelasan resmi terkait ramainya informasi di media sosial mengenai potensi banjir rob di wilayah Pesisir Selatan Kalteng, Senin (8/12/2025).
Kepala BMKG Kalteng, Agung Sudiono Abadi, membenarkan berdasarkan hasil analisis cuaca, potensi sebaran hujan dan peningkatan tinggi muka air laut diprediksi terjadi hingga 10 Desember 2025.
Agung menyebutkan sejumlah wilayah yang perlu meningkatkan kewaspadaan, di antaranya Pesisir Selatan Kabupaten Kotawaringin Barat, Kotawaringin Timur, Sukamara, Seruyan, Katingan, Pulang Pisau bagian selatan, serta Kapuas.
Wilayah-wilayah tersebut diprediksi berpotensi terdampak akibat kombinasi cuaca ekstrem dan fenomena pasang air laut.
“Kami mengimbau masyarakat di wilayah pesisir untuk tetap waspada dan berhati-hati terhadap potensi dampak bencana seperti angin kencang, tingginya gelombang laut, genangan air, banjir, hingga pohon tumbang,” ujar Agung.
Dijelaskannya, potensi banjir pesisir atau banjir rob ini dipicu oleh fase perigee, yaitu kondisi ketika jarak Bulan berada pada titik terdekat dengan Bumi, serta fenomena bulan purnama yang memengaruhi peningkatan ketinggian pasang maksimum air laut.
“Kombinasi kedua fenomena tersebut dapat meningkatkan tinggi muka air laut secara signifikan. Masyarakat di wilayah Pesisir Selatan, khususnya Kotawaringin Barat, Teluk Sampit, dan sekitarnya, diharapkan selalu siaga dan memantau informasi resmi dari BMKG,” tambahnya.
BMKG Kalteng menegaskan pihaknya akan terus memantau perkembangan cuaca dan kondisi pasang surut secara berkala, serta mengimbau warga untuk tidak mudah terpengaruh informasi yang tidak jelas sumbernya.(drt/KPO-3)














