BANJARMASIN, Kalimantanpost.com — Universitas Lambung Mangkurat (ULM) kembali menorehkan prestasi membanggakan di kancah nasional.
Pada ajang Anugerah Abdidaya Ormawa 2025 yang berlangsung pada 4–7 Desember 2025 lalu di Universitas Muhammadiyah Malang, ULM berhasil meraih dua penghargaan sekaligus, menegaskan kiprah dan kualitas pelaksanaan program pengabdian oleh organisasi mahasiswa di lingkungan kampus.
Tim PPK Ormawa DPM FKIK ULM meraih penghargaan sebagai Terbaik 4 dalam kategori Tim dengan Daya Juang Paling Inspiratif.
Tidak hanya itu, dosen pembimbing mereka, Ns. Agianto, S.Kep., M.N.S., Ph.D, juga memperoleh penghargaan Terbaik 4 dalam kategori Dosen Pendamping dengan Keberlanjutan Terbaik.
Kedua capaian ini menjadi gambaran kuat bahwa program pengabdian masyarakat ULM tidak hanya berjalan efektif, tetapi juga menyentuh aspek keberlanjutan, kemandirian, dan pemberdayaan masyarakat.
Prestasi tersebut diraih melalui program unggulan bertajuk “Unlock Life Skills Perempuan Desa Karang Intan Melalui Penerapan Sekolah Perempuan BUNGAS (Bahagia, Ulet, Tangguh, Kreatif, Cerdas)”.
Melalui program ini, Tim PPK Ormawa DPM FKIK ULM merancang pembelajaran bertahap yang langsung menyasar kebutuhan perempuan di Desa Karang Intan, Kabupaten Banjar.
Program ini menghadirkan lima jenis kelas, yakni Kelas Pendidikan, Kelas Kewirausahaan, Kelas Lingkungan, Kelas Kepemimpinan, dan Kelas Kesehatan, yang semuanya dirancang berdasarkan kebutuhan nyata masyarakat setempat.
Agianto mengungkapkan, program ini telah disiapkan sejak akhir tahun 2024, dimana ia telah mendampingi mulai dari tahap penyusunan proposal dan subproposal, menggali data pendukung, hingga memfasilitasi para mahasiswa ke pihak desa, mitra, dan hingga ke universitas sendiri.
“Selain menyusun program sesuai kebutuhan, kami juga perlu menyesuaikan pelaksanaan program dengan kegiatan warga desa, terutama para ibu,” ucap Agianto.
Di tengah pelaksanaannya, tim PPK Ormawa DPM FKIK ULM juga menghadapi tantangan lain seperti perlunya menyesuaikan atau mengubah program sesuai dengan kemampuan para warga desa.
“Ketika menghadapi masalah-masalah tersebut, kami melakukan diskusi kembali dengan pihak desa untuk mencari cara dan solusinya,” tutur Agianto.
Pendekatan berjenjang dan berbasis kebutuhan ini memberikan ruang bagi para perempuan desa untuk belajar secara aktif, meningkatkan keterampilan, dan menemukan kembali potensi diri mereka.
Dampak keberlanjutan menjadi salah satu titik kuat program ini, sehingga tidak hanya memberikan pengetahuan sesaat, tetapi juga membentuk pola pikir baru dan keterampilan yang dapat digunakan dalam jangka panjang.
Agianto berharap, melalui “Sekolah Perempuan BUNGAS”, akan lebih banyak perempuan akan tumbuh menjadi sosok yang berdaya, percaya diri, dan mampu berkontribusi bagi keluarganya maupun komunitas sekitar.
“Semangat untuk terus berkembang inilah yang ingin ditularkan kepada masyarakat, sekaligus menjadi cerminan nilai pengabdian yang dijunjung ULM,” jelasnya.
“Kita sedang merancang untuk melanjutkan dan mengembangkan program ini. Program yang ada akan menjadi dasar dan panduan untuk dikembangkan lagi sesuai kebutuhan dan masalah-masalah yang ada di desa, untuk ditindaklanjuti generasi dan kelompok berikutnya,” ucap Agianto.
Capaian ganda di Abdidaya Ormawa 2025 ini semakin menguatkan posisi ULM sebagai perguruan tinggi yang konsisten dan progresif dalam mendorong kualitas kegiatan pengabdian kepada masyarakat. ULM berkomitmen untuk terus menghadirkan program-program pemberdayaan yang berdampak luas, relevan, dan menyentuh kebutuhan masyarakat akar rumput.
Dengan semangat kolaborasi dan inovasi, ULM menegaskan komitmennya untuk melanjutkan tradisi prestasi sekaligus memperkuat kontribusi nyata bagi kemajuan masyarakat. (adv/lyn/KPO-4).














