“ Harapan kami dan memohon agar kran penutupan visa umroh ini tidak terlalu lama ditutup karena akan menjadi titik kulminasi atas bertumpuknya jumlah calon jemaah umroh yang akan berangkat ke tanah suci Mekkah,” sebut Saridi.
BANJARMASIN, KP – Pimpinan PT Wahyu Titian Insani/Alisani Travel Umroh dan Haji, H Saridi Selasa kepada wartawan menjelaskan, ketika Pemerintah Indonesia kemaren mengumumkan secara resmi dua warga Depok menjadi korban Virus Corona sehingga keraguan Pemerintah Arab Saudi sudah terjawab Indonesia tidak bebas virus ini.
“ Ini membuktikan kepada dunia international Indonesia menjadi salah satu negara yang terjangkit COVID 19 dari 69 negara yang terjangkit,” jelasnya.
Tentunya Pemerintah Arab Saudi akan lebih hati-hati lagi dalam menerima setiap kunjungan orang-orang yang mau ke Arab Saudi dengan alasan apapun.
Dampaknya lainnya kemungkinan besar Arab Saudi tidak akan tergesa-gesa membuka akses bagi warga negara Indonesia untuk melaksanakan ibadah umroh.
“Ini tentu akan berdampak besar terjadinya kerugian kembali pada travel umroh di Indonesia dan Kalsel khususnya apalagi jemaah kita termasuk besar kontribusinya setiap tahun,” ungkapnya.
“ Harapan kami dan memohon agar kran penutupan visa umroh ini tidak terlalu lama ditutup karena akan menjadi titik kulminasi atas bertumpuknya jumlah calon jemaah umroh yang akan berangkat ke tanah suci Mekkah,” sebut Saridi.
Bila ini terjadi berlarut-larut maka akan terjadi masalah baik itu sisi penerbangan domestiknya maupun international dan ini tentunya akan menjadi masalah baru bila mana tidak segera diatasi.
Terpisah, Manajer Operasional Umrah dan Haji PT Kaltrabu Indah Muhammad Arifudin menjelaskan, pihaknya masih optimis berharap masih ada keajaipan dari Pemerintah Arab Saudi.
Peraturan kebijakan Arab Saudi ini kadang berubah-ubah dengan cepat siapa tahu ini mendadak berubah lagi dan jemaah umroh bisa berangkat.
Disebutkan, sampai Ramadhan nanti ada sekitar 1000 lebih jemaah Kaltrabu siap melaksanakan umroh karena bulan Ramadhan ini salah satu program favorit jemaah umroh banua setiap tahunnya dan berharap dari Pemerintah Arab Saudi visa jemaah ini bisa cepat dikeluarkan.
“Adapun jika jemaah berkeinginan mengembalikan uangnya, maka PT Kaltrabu siap menyerahkan sepenuhnya dana umrah mereka,” pungkasnya.
Menurutnya, Pemerintah Arab Saudi masih memikirkan langkah terbaik untuk memperpanjang keputusan itu mengingat Indonesia penyumbang jemaah haji yang paling banyak dibanding negara lain di daratan Asia, dan animo masyarakat untuk melaksanakan umroh tinggi. (hif/K-1)