Sebagai wakil rakyat yang banyak memiliki pesisir, Yani Helmi mengungkapkan, kehidupan nelayan cukup memprihatinkan, karena mereka sangat tergantung tengkulak.
BANJARMASIN, KP – Anggota Komisi II DPRD Kalsel, H Yani Helmi menyayangkan kredit usaha rakyat (KUR) belum menyentuh kehidupan nelayan, padahal merekan memerlukan bantuan permodalan.
“Sayang, ternyata KUR ini belum menyentuh nelayan,” kata Yani Helmi kepada wartawan, belum lama ini, di Banjarmasin.
Bahkan program KUR yang diperuntukan bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat dengan bantuan permodalan ini lebih banyak terserap ke usaha menengah, kecil dan mikro (UMKM) di sektor pertanian dan perkebunan.
“Sementara untuk nelayan masih belum dikucurkan,” jelas politisi Partai Golkar ini.
Padahal potensi perikanan dan kelautan ini cukup besar, dengan banyaknya nelayan di sepanjang pesisir Indonesia yang belum sejahtera, sehingga tidak mampu menangkap ikan jauh ke laut.
“Potensi ini justru dimanfaatkan nelayan asing, yang sering melaut ke perairan Indonesia,” ujar Paman Yani, panggilan akrab Yani Helmi.
Untuk itu, Yani Helmi meminta agar Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyeimbangkan kredit, tidak hanya dikucurkan pada sektor perkebunan dan pertanian, namun juga sektor perikanan dan kelautan.
“Memang kucuran kredit perlu dilakukan secara hati-hati, namun harus dipilah yang mana bisa diberikan kredit mana yang tidak,” tambah wakil rakyat dari daerah pemilihan Kalsel VI yang meliputi Kabupaten Tanah Bumbu dan Kotabaru.
Sebagai wakil rakyat yang banyak memiliki pesisir, Yani Helmi mengungkapkan, kehidupan nelayan cukup memprihatinkan, karena mereka sangat tergantung tengkulak.
“Satu kilopun mereka tidak bisa menjual keluar, karena semuanya diambil oleh tengkulak. Bahkan tengkulak yang menentukan harga jualnya,” ungkap Paman Yani.
Untuk memberikan modal bagi nelayan, Dinas Perikanan dan Kelautan Kalsel bisa melakukan kerjasama dengan tengkulak ini, agar bisa memberikan harga yang layak bagi nelayan.
“Jadi nelayan bisa mendapatkan bantuan modal melalui KUR, dan tengkulak pun tidak lagi mempermainkan harga jual,” ujarnya, yang belum lama ini melakukan reses di daerah pesisir.
Ditambahkan, memang perbankan belum menyentuh daerah pesisir, padahal potensinya besar, dalam rangka meningkatkan kehidupan nelayan, terutama di wilayah Kalsel.
“Ini bentuk Negara atau pemerintah untuk mengurus warganya, agar bisa sejahtera,” tegas Paman Yani. (lyn/K-1)