
Tanjung, KP – Sebagai langkah inspasi penyebaran Corona Virus Disease 2019 (COVID-19), Pemerintah Kabupaten Tabalong bersiap memfungsikan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) H Badaruddin Kasim lama sebagai alternatif.
Hal itu, diungkapkan Bupati Tabalong Drs H Anang Syakhfiani M.Si, usai melakukan teleconference nasional belum lama tadi di Aula Nam Sarunai Pemkab setempat di Tanjung.
Menurut Anang, meski tak mengharapkan penyebaran COVID-19 meluas di Bumi Sarabakawa, tapi untuk mengantisipasi kemungkinan buruk yang terjadi, maka Pemerintah Kabupaten Tabalong bakal segera memfungsikan Rumah Sakit Umum Tanjung sebagai krisis center corona.
“Segera kita renovasi RSUD lama, dan ruangan VIP dan ruangan-ruangan lainnya kita jadikan perawatan dengan alat lengkap untuk masyarakat yang terkena dan butuh segera diisolasi karantina,” ujar Anang.
Dikatakan Bupati Anang, disiapkannya RSUD Tanjung sebagai pusat penanganan COVID-19 di Tabalong guna mengantisipasi jika terjadinya peningkatan Orang Dalam Pemantauan (ODP) bahkan sampai ke isolasi Pasien Dalam Pengawasan (PDP).
Oleh karena itu Anang memastikan segera merenovasi bekas ruang super VIP, kemudian ruang VIP dan ruang anak.
Anang juga mengakui jika hal buruk terjadi, maka tidak menutup kemungkinan fasilitas ini juga akan dimanfaatkan masyarakat provinsi tetangga seperti Kalteng dan Kaltim.
Selain menyiapkan RSUD Tanjung sebagai tempat penanganan Covid-19, dikatakannya pihaknya juga segera melakukan rekrut perawat khusus untuk merawat pasien ODP dan PDP virus corona.
“Segera kita rekrut perawat khusus untuk tangani pasien terkait virus corona,” imbuhnya
Masih terkait COVID-19, Pemerintah Kabupaten Tabalong menyiapkan anggaran Rp 84 miliar untuk melawan COVID-19. Dana tersebut untuk mengatasi dampak penyebaran Virus Corona.
Ancang-ancang rincian dana Rp 84 miliar tersebut diperoleh dari pos APBD belanja tak terduga Rp20 miliar dan sisa Dana Alokasi Khusus (DAK) fisik Rp 64 miliar.
Menurut Anang, upaya pencegahan penyebaran percepatan penanganan Covid-19 dilakukan daerahnya dengan menyiapkan dana Rp 20 miliar dari hasil rasionalisasi kegiatan SKPD.
Begitupula ada sisa dana DAK itu tersisa 64 miliar yang tidak sempat dipakai sebab dihentikan sementara oleh pemerintah pusat
“Kita akan usulkan kembali ke pemerintah pusat agar dana DAK tersebut digunakan untuk pencegahan Covid-19,” ujarnya hari itu.
Selanjutnya terkait penanganan dampak ekonomi di masyarakat, dimana pemerintah akan langsung bertindak salah satunya dengan pemberian bantuan sosial pada masyarakat yang membutuhkan.
“Saat ini daerah kita sudah mengeluarkan dana sekitar satu miliar untuk digunakan untuk beli APD, masker, serta operasional seperti penyemprotan dan cek point,” demikian pengkas A1nang. (ros/K-6)