Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
HEADLINE

Duka Menerpa Dunia Medis di Kalsel

×

Duka Menerpa Dunia Medis di Kalsel

Sebarkan artikel ini
1 dokterr
SHALAT JENAZAH – Sejumlah petugas medis dan karyawan RSUD Ulin Banjarmasin ketika shalat jenazah dr H Hasan Zain SpP, Rabu (15/4) pagi. Latarbelakang ilustrasi Mural terkait dukungan kepada tenaga medis yang menjadi garda terdepan dalam menghadapi Covid-19. (Istimewa)

Sudah sekitar lima hari lalu dirawat dan diisolasi di RSUD Ulin karena memang terpapar ada gejala Covid-19

BANJARMASIN, KP – Duka menerpa dunia medis di Kalimantan Selatan (Kalsel), seorang dokter, yakni dr H Hasan Zain SpP, meninggal dunia Rabu (15/4) pagi, dan dimakamkan secara prosedur Covid-19.

Baca Koran

Dan ini pula, tenaga medis yang kedua meninggal dunia sesudah drg Gunawan yang menutup nafas terakhir sekitar sepuluh hari lalu.

dr H Hasan Zain, spesialis paru- paru, adalah mantan Direktur RSUD Ulin Banjarmasin dan pengajar di sejumlah sekolah tinggi bidang kesehatan ini dikenal orangnya sangat baik, ramah dan murah senyum.

Atas semua itu, kemudian dinyatakan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ulin, dr Hj Suciati, kalau ada dugaan terpapar Covid-19.

Almarhum lanjut dr Suciati, sudah sekitar lima hari lalu dirawat dan diisolasi di RSUD Ulin karena memang terpapar ada gejala Covid-19.“Hasil pemeriksaan Swab tadi sore ada ke arah sana,” ucapnya

Almarhum, dokter pensiunan pegawai negeri sipil yang semasa hidup tetap aktif memberi pelayanan kesehatan.

Almarhum, kelahiran Puruk Cahu atau Hulu Sungai Barito Kalimantan Tengah (Kalteng) 15 November 1945 ini juga pernah menjabat Diretur Rumah Sakit Islam (RSI) Banjarmasin.

Selama ini tinggal di Jalan Merpati Komplek Beruntung Jaya – Kelurahan Pemurus Dalam Kecamatan Banjarmasin Selatan, dan jenazah dishalatkan di RSUD Ulin.

Almarhum mengawali karirnya sebagai Kepala Puskemas Inpres Kecamatan Luang Tuhup Kabupaten Barito Utara (Barut), Kalteng.

Kemudian 1979 – 1980 sebagai Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Administratif Murung Raya (Mura) yang ibu kotanya Puruk Cahu dan pada era reformasi otonomi pemerintahan daerah menjadi kabupaten berdiri sendiri berpisah dengan Barut.

Sedangkan pengalaman organisasi dokter spesialis paru antara lain Ketua Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Fakultas Kedokteran Unair Surabaya, serta Ketua Korps Alumni HMI (KAHMI) Kalsel 1993 – 2001.

Selain itu, Ketua Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Kalsel selama tiga periode (2000 – 2015), serta Ketua Majelis Kode Etik Kedokteran Ikatan Dokter Indonesia Kalsel empat periode (1992 – 2006).

Keaktipan lainya, juga dikenal di organisasi kemasyakatan dan di salah satu partai politik yakni Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Dalam pemilu legiaslatif 2019 lalu, sebagai kader PKS, almarhum Hasan Zain sempat mencalonkan diri sebagai anggota DPR RI.

“Atas wafatnya beliau kami sangat kehilangan,” tambah Aliansyah, salah satu anggota DPRD Kota Banjarmasin.

Hal senada diungkapkan Awan Subarkah, Sekretaris DPD PKS Kalsel dan juga anggota DPRD Kota Banjarmasin selama empat priode ini.

Ia menyatakan, punya kenangan tersendiri selama mengenal sosok almarhum Hasan Zain dan harus dijadikan panutan untuk diteladani.

“Sebagai seorang dokter senior harus kita akui banyak sekali jasa dan pengabdian yang beliau berikan untuk daerah ini,” ucapnya

[]Terjadi Peningkatan

Sementara itu kasus Covid-19 di Kalsel, penambahan 12 kasus, itu 7 di antaranya merupakan kontak klaster Gowa atau kontak dari jemaah ijtima di Gowa, Sulawesi Selatan.

Secara keseluruhan daftar kasus positif mengalami peningkatan yang cukup drastis.

Sebelumnya berjumlah 37 kasus menjadi 49 kasus.

“Hari ini terdapat penambahan 12 kasus terdiri dari dua Meninggal, tiga peningkatan PDP dari RS Ulin, 1 peningkatan PDP RS Ansari Saleh, dan 7 kontak erat klaster perjalanan ke Gowa,” terang Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kalsel, HM Muslim, Rabu (15/4).

Dibeberkan Muslim secara kumulatif kasus terkonfirmasi positif berjumlah 49 yang terdiri dari 37 kasus dirawat di rumah sakit dan isolasi mandjri, 7 meninggal dunia , dan 5 dinyatakan sembuh.

“Pasien terkonfirmasi positif yang dirawat 24 kasus dan isolasi mandiri dibawah pengawasan ketat 13 kasus,” tuturnya.

Ia menjelaskan peningkatan jumlah kasus positif di Kalsel menunjukan upaya yang dilakukan melalui tracking begitu masif.

Setiap orang yang dilakukan dan ditemukan hasil tracking dilanjutkan pemeriksaan rapid test.

“Jika reaktif langsung ambil swab dilakukan konfirmasi melalui laboratoium di Banjarbaru,” punhkasnya. (mns/nid/net/K-2)

Baca Juga :  Tak Ada Jawaban, Proses Banding Dua Komisaris PAM Bandarmasih Mesti Selesai Awal Juli ini
Iklan
Iklan