Martapura, KP – Kabid Bina Marga Dinas PUPR Banjar Ahmad Solhan ST mengatakan, hari ini tim dari PUPR akan meninjau ke lokasi ambruknya jembatan gantung di Desa Benteng, Kecamatan Pengaron.
”Kami akan mengidentifikasi dulu ke lokasi runtuhnya jembatan tersebut,” kata Solhan, Selasa (19/5).
Menurut Solhan, jembatan gantung yang membentang diatas Sungai Riam Kiwa tersebut usianya sudah tua. Disekitar jembatan juga ada dibangun jembatan konstruksi baja yang lebih representatif sebagai akses untuk aktivitas masyarakat, jaraknya sekitar 500 meter dari jembatan gantung tersebut.
”Masyarakat menggunakan jembatan gantung itu sebagai alternatif karena lebih dekat menuju pasar Pengaron,” terangnya.
Terakhir jembatan gantung itu pada tahun 2015 pernah dilakukan pemeliharaan dibagian lantai dan pagarnya, namun disyaratkan untuk pengguna pejalan kaki saja, tidak untuk kendaraan roda dua, mengingat usianya yang sudah tua tadi.
”Dalam survei lapangan hari ini, nantinya akan di identifikasi dan ditentukan apakah jembatan tersebut layak dipertahankan atau tidak,” tandasnya.
Sebelumnya Senin (18/5) sore kemarin, warga Desa Benteng dibuat geger dengan ambruknya jembatan gantung ditengah derasnya hujan di kawasan setempat. Hal ini dibenarkan Sekretaris Desa Benteng, Ahmad Sarfa’i.
Bahkan menurut informasi, dua warga setempat yang kebetulan melintas diatas jembatan dengan berjalan kaki, ikut terjatuh berbarengan ambruknya fasilitas penyeberangan ini, untungnya mereka selamat setelah dievakuasi warga, hanya luka lecet saja.
Sarfa’i menduga ambruknya jembatan yang menghubungkan ke Desa Maniapun ini, akibat putusnya tali baja yang membentang panjang karena sudah lapuk termakan usia. (wan/K-3)