Banjarmasin, KP – Kasus penularan CoVID-19 atau virus corona di Banjarmasin terus meningkat setiap harinya. Tercatat pada Jumat (05/06/2020), sudah ada 580 kasus terkonfirmasi positif.
Dengan demikian, Banjarmasin menjadi penyumbang terbesar kasus di Kalimantan Selatan (Kalsel). Jauh meninggalkan dua belas kabupaten kota lainya.
Sialnya, Kalsel sendiri sempat menjadi sorotan, menyusul tingginya angka penambahan kasus positif pada Kamis (04/06/2020). Dimana sempat berada di peringkat pertama se Indonesia, dengan total penambahan 109 kasus positif.
Melihat kejadian-kejadian ini, Walikota Banjarmasin Ibnu Sina mengaku khawatir, jika daerah yang dipimpinnya dicap sebagai salah satu biang kerok penyebaran virus corona di Indonesia.
“Kami khawatir Banjarmasin dicap sebagai salah satu episentrum penyebaran CoVID-19 di Indonesia,” ucapnya usai memantau beberapa titik lokasi dalam rangka pengetatan disiplin protokol kesehatan, Sabtu (06/06/2020).
Yang membuat kekhawatirannya bertambah adalah, upaya pencegahan yang dilakukan kalah cepat dengan penularan virus. Kondisi ini diperparah lambatnya hasil pemeriksaan swab yang diuji di laboratorium.
Data dari Dinas Kesehatan Banjarmasin mencatat, hingga saat ini ada sekitar tujuh ratus hasil swab yang masih antri di laboratorium pemeriksaan Balai Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan (BTIKP) Banjarbaru.
Atas dasar inilah Ibnu berniat akan menyampaikan usulan kepada pemerintah pusat untuk diberikan laboratorium pemeriksaan sendiri untuk Banjarmasin.
Usulan ini rencananya bakal disampaikan langsung kepada Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo, dan Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy dijadwalkan tiba di Kalimantan Selatan, Minggu (07/06/2020).
“Dari pada ngantri banyak jadwal swab-nya. Kalau bisa Banjarmasin juga dikasih, jugas mobil PCR, supaya tak antri,” jelasnya.
Selain penyampaian usulan tersebut Ibnu melanjutkan, Pemko Banjarmasin juga akan menyampaikan laporan terkait hasil penangan kasus yang telah dilakukan kepada para pejabat tinggi negara tersebut.
“Kami sudah minta pak Kadinkes untuk melaporkan apa yang sudah dilakukan, termasuk usulkan permohonan laboratorium tadi,” pungkasnya.
Perlu diketahui, maksud kedatangan tiga pejabat tinggi negara tersebut untuk meninjau secara langsung kondisi dan penanganan CoVID – 19 atau virus corona di Kalsel. Pasalnya, Kalsel seperti yang disampaikan sebelumnya bahwa Kalsel sempat menjadi sorotan, menyusul tingginya angka penambahan kasus positif. (sah/K-3)