Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Space Iklan
Space Iklan
Iklan
Banjarmasin

Selama Zona Merah, Sekolah Tak Dibuka

×

Selama Zona Merah, Sekolah Tak Dibuka

Sebarkan artikel ini
Hal 10 4 KLm Belajar
BELAJAR – Inilah suasana belajar yang dirindukan para pelajar di Kota Banjarmasin karena zona merah harus diperpanjang lagi. (KP/Bani)
Iklan

Banjarmasin, KP – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menetapkan tahun baru dimulai pada Juli 2020. Kemendikbud juga mulai memperbolehkan proses belajar mengajar dengan tatap muka, dalam artian sekolah mulai dibuka kembali.

Akan tetapi yang perlu dicatat daerah yang diperbolehkan menerapkanya harus berstatus zona hijau, alias bebas dari penularan CoVID – 19 atau virus corona. Selain itu juga harus disertai dengan persetujuan kepala daerah setempat.

Baca Koran

Menanggapi hal itu, Walikota Banjarmasin Ibnu Sina sependapat dengan aturan yang dikeluarkan Pemerintah Pusat tersebut.

Ibnu pun menegaskan, selama Banjarmasin masih berstatus zona merah, maka Pemerintah Kota (Pemko) tak akan membuka sekolah terlebih dahulu, dan tetap menerapkan pembelajaran jarak jauh.

“Panduanya cukup jelas, pak menteri menjelaskan di zona hijau yang boleh, kalau zona merah nggak boleh. Jadi tetap dengan metode belajar di rumah. Saya kira Disdik juga akan mengikuti ketentuan itu, karena secara keseluruhan kita ini ziona merah sehingga tetap dilanjutkan belajar di rumah,” ujarnya, Selasa (16/06/2020).

Toh seandainya kedepan kondisi Banjarmasin membaik dimana kasus penularan sudah mulai bisa dikendalikan maka, wilayah yang sudah dinyatakan hijau baru boleh mempersiapkan pelaksanaanya, itu pun harus dengan pengetatan protokol kesehatan guna menghindari hal yang tak diinginkan.

“Kalau sudah melandai dan daerah-daerah tak ada penularan lagi yang zona hijau dipersiapkan itu pun dengan pengetatan,” ucap Ibnu yang saat ini menjabat sebagai Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan CoVID – 19 Banjarmasin.

Selain itu menurutnya, Pemko tak akan berani mengambil risiko dengan mengambil kebijakan yang bisa saja membahayakan keselamatan peserta didik.

“Itu yang saya kira harus kita ambil sebab kita tak mungkin mengabaikan keselamatan akan-naka. Sebab lebih terjaga daripada mereka datang ke sekolah,” jelasnya.

Baca Juga :  Serikat Pekerja Ingatkan Pengusaha Patuhi UMP dan UMK

Lebih lanjut, melihat kondisi saat ini, dimana temuan kasus meningkat setiap harinya, Ibnu pun berpendapat bahwa belajar mengajar dengan tatap muka itu tak akan bisa dilakukan dalam waktu dekat.

Ia memprediksi bahwa balara di rumah ini bahkan bakal dilakukan hingga satu semester ke depan. “Kalau pridiksi saya satu semester ini pun masih belajar di rumah,” pungkasnya. (sah/K-3)

Iklan
Iklan