Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
Ekonomi

Kemarau Basah Harga Sayuran Kembali Naik

×

Kemarau Basah Harga Sayuran Kembali Naik

Sebarkan artikel ini
8 3klm sayur

Banjarmasin, KP – Disaat musim kemarau basah harga sejumlah sayuran mulai merangkak naik karena mulai terbatasnya pasokan disejumlah pasar tradisional.

Merebaknya wabah virus Corona dan adanya zona hitam beberapa daerah di Banjarmasin saat ini mulai berdampak pada penjual sayur lokal dan jawa semakin sepi pembeli turun hingga 50 persen.

Kalimantan Post

Menurut Sinah penjual sayur pasar Teluk Dalam kepada wartawan Jumat pagi, sejak adanya wabah pandemi corona penjualan sayur semakin sepi warga semakin sedikit belanja kepasar apalagi ada himbauan lebih baik dirumah saja ditambah lagi harga sayur mulai naik akhir-akhir ini.

Padahal sebutnya, saat bulan puasa berakhir biasanya penjualan naik hingga 2 kali lipatnya saat ini ia kehilangan omzet hingga 70 persen saling sepinya pembelian.

Ditambahkan Farjo penjual sayur pasar Lama lainnya, saat musim kemarau basah sayur lokal seperti bayam dijual Rp5000 perikat dari sebelumnya Rp4000, bilungka dijual Rp7000 dari awalnya Rp5000 termasuk kangkung Rp5000 menjadi Rp6000 per ikatnya dan sawi menjadi Rp7000 per ikat juga terong menjadi Rp12000 dari sebelumnya Rp10,000 perkilonya.

Naiknya harga sayuran ini karena sayur banyak yang rusak atau gagal panen dampak kemarau basah saat ini.

Selain sayur lokal yang naik juga diikuti sayur Jawa lainnya ada kenaikan seperti kentang dan kol

“Sepinya penjualan karena daya beli semakin turun karena orang kesulitan pendapatan saat ini, selain itu mulai tutupnya hotel dan perusahaan padahal mereka ini membeli sayur setiap harinya dalam jumlah besar,” tambah Ponirin penjual sayur Sentra Antasari. 

Warga yang mengunjungi pasar sudah sangat sepi, otomatis omzet penjualan menurun drastis di tambah lagi naiknya harga kebutuhan pokok baik lokal dan Jawa.

Baca Juga :  Harga Emas Galeri24 - UBS Stabil

Dikatakannya, pendapatan dari berjualan sayur menurun hingga 60 persen dibandingkan hari biasanya, hal ini dampak sepinya warga berkunjung kepasar tersebut semakin berkurang karena mereka mulai belanja paman sayur keliling komplek juga adanya himbauan pemerintah agar dirumah saja.

Dirinya dan teman lainnya berharap kondisi ini agar harga segera capat pulih, sehingga penjualan normal kembali membaik.

Sementara, salah satu warga Veteran Nur Latifah mengaku, tujuan ke pasar untuk membeli berbagai macam kebutuhan pokok, meski sedikit khawatir penyebaran covid 19 saat ini, namun terpaksa harus kepasar untuk membeli kebutuhan pokok buat keluarga kecilnya.

“ Saya dan keluarga tetap berupaya lakukan perlindungan diri seperti pakai masker dan hansanitaizer untuk mencuci tangan, wajib dibawa,” ucapnya. (hif/K-1)

Iklan
Iklan