Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
Olahraga

“Karateka Banua Jangan Lupa Sejarah”

×

“Karateka Banua Jangan Lupa Sejarah”

Sebarkan artikel ini
13 2klm aini morgan jpg scaled
Humas Forki Kalsel di kediaman Sinpei M.Aini Morgan

Banjarmasin, KP – Mungkin banyak yang tak mengenal dengan sosok ini, khususnya di dunia per Karate an Banua Kalimantan Selatan.

Olahraga karate di Kalsel saat ini sudah terbilang maju pesat, apalagi sejak kepala daerah setempat menjabat Ketua Umum Pengurus Provinsi Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (FORKI) Kalimantan Selatan.

Baca Koran

Namun tak banyak yang mengenal sosok Sinpei Muhammad Aini Morgan. Seorang Karateka Asli milik Banua ini, merupakan satu satunya Karateka pembawa (mandat) Perguruan Karate Lembaga Karate-Do Indonesia (LEMKARI) ke Kalimantan Selatan.

Sejarah singkat sang pembawa bendera Lemkari di Kalimantan Selatan ini diawali pada tahun 1972 dimana kala itu Senpei M. Aini Morgan mengikuti ujian karate ke Surabaya Jawa Timur.

Ujian kenaikan tingkat atau dalam istilah perkaratean penurunan Kyu dari sabuk Biru ke sabuk Coklat,ini pun dilakoninya dan berhasil lulus. Sekembalinya dari Surabaya, Senpei yang akrab disapa Morgan ini diberi mandat membawa LEMKARI ke Kalsel, untuk mengembangkan karate di Banua ini.

Pada Tahun 1976 Sempai Morgan berangkat kembali ke Surabaya untuk mengikuti Gashaku Nasional se Indonesia selama 1 minggu. Setelah ujian DAN 1 (SABUK HITAM) selesai, kembali ke banua untuk melanjutkan mengembangkan olahraga beladiri asal Jepang tersebut.

Seiring berjalannya waktu perkekembangsn karate di Banua sudah mulai pesat dan bermunculan atlet-atlet karate Kalimantan Selatan yang berlaga di kancah nasional. Berselang dua tahun kemudian tepatnya tahun 1978 lahirlah Karateka penyandang Sabuk Hitam yang di susul HM Hamzah Noor (Ketua Harian Forki Kalsel sekarang) mengikuti jejak sang maestro untuk menyandang sabuk hitam setelah mengikuti Gashuku Nasional se Indonesia selama satu pekan di Sekolah Calon Bintara (Secaba) TNI Malang Jawa Timur yang merupakan syarat mengikuti Ujian DAN 1 (Sabuk Hitam).

Baca Juga :  Muhammad Ilham, Peloncat Indah Banua yang Raih Perunggu di Singapura

Di usia tuanya Sempai Morgan saat ini hanya mampu berbaring di kediamannya Jalan RE Martadinata Banjarmasin. Tak banyak yang bisa ia lakukan sekarang.

Pada kesempatan ini Pengurus FORKI Kalsel yang diwakili Humasnya Rahmat Aidi, S.I.Kom, membesuk sekaligus memberikan bantuan SEMBAKO FORKI KALSEL PEDULI DAMPAK COVID -19. Di mana kepedulian Ketua Umum H Sahbirin Noor, yang akrab disapa Paman Birin, membagikan 1500 Sembako, untuk Pengurus FORKI Kabupaten/Kota se Kalsel, Perguruan Karate Provinsi, MSH (Majelis Sabuk Hitam) dan masyarakat.

Ketua Umum mendelegasikan Ketua Harian Hamzah Noor dan Sekretaris Umum Yus’a untuk pembagian Sembako.

Senpei Morgan dalam percakapan dengan Rahmat, mengatakan,terima kasih kepada Paman Birin, sembari menitipkan salam dan juga pesan kepada Ketua Umum Forki Kalsel (H.Sahbirin Noor ), Ketua Harian (HM Hamzah Noor), Sekretaris Umum (HM Yus’a Saleh) dan semua pengurus FORKI Kalsel lainnya,

Kendati suaranya terbata-bata namun masih terdengar jelas, ia berpesan agar Forki Kalsel untuk saling mempererat kesatuan dan jangan sampai terpecah belah atau diadu domba pihak lain.

“Kita urang banua harus dapat menjaga persatuan dan kesatuan, untuk menjalankan organisasi FORKI Kalsel, jangan sampai kita di adu domba oleh orang lain,” sebut Morgan.

Rahmat Aidi selaku Wakil Humas Forki Kalsel menyambut baik pesan yang disampaikan Sempai Morgan. “Kami sangat menyambut baik pesan dari Simpei Morgan dan ini akan disampaikan kepada Pengprov FORKI Kalsel,” ungkapnya.

Rahmat juga berharap melalui jalinan silaturahmi ini Karateka Banua bisa lebih solid lagi serta tak melupakan sejarah karate di Kalimantan Selatan. (rel/nfr/k-9)

Iklan
Iklan