Wakil Rektor I ULM Dr Aminuddin Prahatam Putra menjelaskan sebelum seleksi, calon mahasiswa baru diwajibkan mematuhi protokol kesehatan pencegahan virus corona atau Covid-19.
BANJARMASIN, KP – Ujian tertulis berbasis komputer (UTBK) di Perguruan Tinggi Negeri Universitas Lambung Mangkurat (ULM) berlangsung dengan protokol pencegahan virus corona (Covid-19) cukup ketat.
Ratusan calon mahasiswa baru yang mengikuti tes UTBK Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) yang digelar dari tanggal 5 hingga 12 Juli 2020 ini harus melewati pemeriksaan kesehatan sebelum menjalani tes.
Wakil Rektor I ULM Dr Aminuddin Prahatam Putra menjelaskan sebelum seleksi, calon mahasiswa baru diwajibkan mematuhi protokol kesehatan pencegahan virus corona atau Covid-19.
“Tahapan protokol kesehatan bagi para peserta UTBK itu, mereka diwajibkan mengenakan Alat Pelindung Diri (APD). Seperti, Face Shield (pelindung wajah), masker, dan sarung tangan, serta membawa handsanitizer.” kata Aminuddin, kepada wartawan.
Dia mengatakan sebelum pelaksanaan ujian panitia akan memeriksa kelengkapan APD yang diberitahukan dibawa calon mahasiswa.
“Sementara panitia juga menyiapkan tempat cuci tangan dan handsanitizer pada semua pintu di depan masuk ruang ujian,” ujarnya.
Usai melalui beberapa tahapan protokol kesehatan katanya,, para peserta diminta memasuki ruangan karantina selama 30 menit terlebih dahulu dan menjalani tes kesehatan sebelum pelaksanaan UTBK dimulai.
“Nanti tim kesehatan dengan menggunakan APD mereka akan mencek mulai dari suhu tubuh, termogam, kemudian juga apakah ada batuk atau pilek, kalo suhu tubuh lebih 37 derajat celcius keatas dan ada gejala flu, batuk atau pilek maka kita mencoba minta kepada yang bersangkutan untuk dipindah jadual ujuanvselejsi UTBK di sesi yang lain,” ungkapnya.
Sebelumnya, pelaksanaan UTBK terbagi empat sesi dalam satu hari. Namun, lantaran pandemi Covid-19, maka hanya ada dua sesi dalam sehari, dengan total 14 sesi, yang dimulai dari tanggal 5 Juli hingga 12 Juli.
“Kegiatan ini kemaren disediakan ada empat sesi, tapi setelah melihat pandemi covid-19 ini dibeberpa provinsi bahkan sudah zona hitam maka kebijakannya hanya dua sesi dalam satu hari,” ucap Aminuddin.
Dikatakan satu sesi pertama pelaksanaan UTBK dimulai dari pukul 09.00 hingga 11.15 Wita, sedangkan sesi kedua dimulai dari pukul 14.00 sampai 16.15 wita.
UTBK di ULM Banjarmasin menyediakan Personal Computer (PC) sebanyak 1300. Namun karena harus adanya penerapan physical distancing (jaga jarak), maka antara satu peserta dengan peserta lain harus renggang sekitar 1,5 meter.
“Satu orang satu PC tidak digunakan, jaraknya minimal 1,5 meter jarak satu peserta dengan peserta yang lain. Sehingga kita hanya menyiapkan 635 PC untuk satu sesi, total yang kita layani untuk 2020 ini sebanyak 8435 peserta akan mengikuti tes,” jelas Aminuddin.
Direktur Akademi Maritim Nusantara Banjarmasin mengutarakan pada tahun ini panitia hanya menggunakan fasilitas yang dimiliki ULM baik di Banjarmasin maupun di Banjarbaru, pada tahun lalu venue UTBK tidak hanya di kawasan Kampus, namun juga hingga ke fasilitas lain seperti di SMKN 4, dan Poliban.
Bukan tanpa alasan, panitia harus mengetatkan ikat pinggang, sebab anggaran dialihkan ke penanganan Covid-19. Aminuddin mengungkapjan, i tahun ini peminat calon mahasiswa baru ULM menurun, hingga hampir 1.000 orang yang mendaftar dibanding tahun 2019 lalu.
“Tahun 202 ini ada 8.345 orang calon mahasiswa baru yang mendaftar sedangkan tahun lalu calon mahasiswa yang mendaftar di ULM sebanyak 9000,” katanya.
Aminuddin menduga, faktor pandemi Covid-19 menjadi penyebab calon mahasiswa memutuskan untuk tidak melanjutkan kuliah ke perguruan tinggi. (nid/K-3)