Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
Ekonomi

Pengembangan HHBK Upaya Sejahterakan Masyarakat

×

Pengembangan HHBK Upaya Sejahterakan Masyarakat

Sebarkan artikel ini
8 4klm 5
PRODUK HHBK – Berbagai produk HHBK yang dipamerkan di Pusat Pemasaran Hasil Hutan Dinas Kehutanan Provinsi Kalsel di Banjarbaru. (Istimewa)

Selain itu ada juga olahan jamur, minyak sereh, minyak buah ulin, kayu manis, jamu-jamuan, tikar lampit, kursi rotan serta juga obyek wisata alam dari kawasan hutan Kalsel,” tutur Warsita

BANJARMASIN, KP –  Pemanfaatan kawasan hutan dengan mengedepankan konsep pelestarian lingkungan melalui pengembangan Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) adalah upaya dari Pemerintah Provinsi Kalsel untuk mensejahterakan masyarakatnya, khususnya yang berada di sekitar hutan.

Baca Koran

“Salah satu konsep utama dari Revolusi Hijau adalah mensejahterakan masyarakat sekitar hutan. Selain produk hutan berupa kayu, Pemprov Kalsel saat ini gencar mengembangkan produk HHBK,” kata Irvan, Kepala Seksi Pemasaran dan Pengolahan Hasil Hutan dan PNBP Dinas Kehutanan Kalsel, Selasa (13/10)

Dikatakan Irvan hutan Kalsel seluas 1,7 juta hektar memiliki beragam jenis HHBK baik yang sudah digeluti masyarakat lokal secara turun temurun maupun dikembangkan pemerintah daerah. Untuk mempermudah pemasaran produk HHBK yang dihasilkan masyarakat dari beberapa Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH), Pemprov Kalsel sudah membangun Pusat Pemasaran Hasil Hutan.

Produk HHBK yang dipamerkan di Pusat Pemasaran Hasil Hutan Dinas Kehutanan Provinsi Kalsel terdiri dari produk-produk seperti madu alam, kopi lokal, gula merah, beras merah, minyak kemiri.

“Selain itu ada juga olahan jamur, minyak sereh, minyak buah ulin, kayu manis, jamu-jamuan, tikar lampit, kursi rotan serta juga obyek wisata alam dari kawasan hutan Kalsel,” tutur Warsita, Kabid Perencanaan dan Pemanfaatan Hutan (PPH) Dinas Kehutanan Provinsi Kalsel.

Saat ini berbagai produk HHBK mulai dipasarkan melalui pasar online seperti di Shopee dan Bukalapak.

“Ini juga merupakan bagian penting dari revolusi industri 4.0. Memiliki market e-comerce sudah menjadi kewajiban para produsen dalam memasarkan produk,  termasuk sektor kehutanan,” jelas Warsita sembari menyebut pemasaran beberapa produk HHBK Kalsel kini sudah merambah ke pasar nasional dan internasional.

Sementara dalam rangka mensukseskan program Revolusi Hijau ke depan Dinas Kehutanan Kalsel akan meluncurkan aplikasi e-Service Aplikasi ini memungkinkan masyarakat untuk mengetahui pembangunan kehutanan di Kalsel seperti jasa lingkungan, destinasi wisata dan produk Hasil Hutan Bukan Kayu (HBBK).

“Siapapun nantinya bisa mengakses aplikasi e-Service. Dari aplikasi tersebut dapat mempermudah untuk mencari tahu hasil hutan seperti tanaman sengon dan berapa produksinya, mengetahui destinasi wisata yang akan dikunjungi dan berbagai produk HHBK misalnya gula merah, madu dan lain-lain,” ujar Plt Kepala Dishut Kalsel, Fatimatuzzahra. (lia/K-1)

Baca Juga :  Emas Kompak Turun Lagi, Ada yang Anjlok Rp32.000/Gram
Iklan
Iklan