Paringin, KP – Kegiatan rembuk (aksi percepatan penurunan) Stunting di kabupaten Balangan tahun 2020. resmi di gelar di Aula Benteng Tundakan kantor Setdakab Balangan, Rabu (18/11/2020) kemarin.
Kegiatan yang digelar Bappeda setempat dibuka langsung oleh Penjabat Sekdakab Balangan, Erwan Mega Karya Latif ini merupakan kegiatan rutin tiap tahunnya sehubungan dengan pembinaan dan pengawasan kinerja dalam meningkatkan keterpaduan intervensi gizi dalam rangka percepatan penurunan Stunting yang merupakan salah satu prioritas nasional.
Adapun penanganan stunting salah satunya adalah menyelesaikan akar permasalahan yang melatar belakanginya, seperti penanganan penyebab masalah gizi, lingkungan sosial, dan kesehatan lingkungan.
Dalam sambutannya, Erwan MKL menyampaikan kegiatan Stunting merupakan kegiatan strategi dan sangat penting meski di tengah pandemi Covid-19 ini Pihaknya tidak sedikitpun mengabaikan tentang penanganan Stunting Karena hal ini sangat menggangu stabilitas kehidupan masyarakat
“Mungkin di daerah kita ini terdapat sejumlah lokus yang harus kita cegah bersama-sama untuk itu kita semua perlu berkomitmen serius dalam penanganan” ujar Penjabat Sekdakab sekaligus membuka acara Rembuk Stunting 2020.
Sementara, Kepala Bappeda Balangan, Murjani Fauzi, mengatakan ini merupakan komitmen pemerintah daerah kepada pihak terkait agar menjadikan stunting sebagai prioritas yang harus ditangani.
Murjani menyatakan, perlu adanya kerja sama dari stakeholder ataupun instansi terkait untuk terlibat berkoordinasi dan melakukan sosialisasi dalam upaya penurunan dan pencegahan stunting di Balangan.
“Dengan rembuk stunting ini diharapkan leading sektor mengerti bagaimana program pemerintah itu untuk mengingatkan kesehatan kepada masyarakat terutama penanggulangan gizi buruk,” ujarnya.
Perwakilan Narasumber dari Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan, Didi Ariady, turut mendukung dan mengapresiasi Kabupaten Balangan sebagai kabupaten non lokus yang sudah sampai pada aksi ketiga ini.
Didi berharap agar pemerintah provinsi dan kabupaten bisa selalu mengawal penangangan stunting ini, karena mengingat masih tingginya angka stunting di Balangan.
“Berdasarkan data Ektronik Pencatatan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (EPPGBM) masih 25 persen, dan kabupaten lain sudah turun menjadi 14 persen, mudah-mudahan dengan upaya pemerintah daerah melalui Bappeda ini prevelensi stunting menurun secara signifikan di Balangan,” harapnya.
Kegiatan rembuk stunting ini melibatkan pihak lintas elemen dan kelompok dari pemerintah tingkat kabupaten hingga desa, kader kesehatan, dan kelompok masyarakat. (jun/rel/K-6)