Banjarmasin, KP – Menurunnya tingkat partisipasi warga dalam pemilu 9 Desember tahun ini yang terbilang jauh berkurang jika dibanding dengan tahun sebelumnya ternyata sudah diprediksi oleh KPU Kota Banjarmasin.
Komisioner KPU Banjarmasin, Muhammad Taufiqurrahman mengatakan pihaknya memprediksi jika angka partisipasi hanya berkisar 50 hingga 65 persen saja. Sementara targetnya sendiri berada diatas 70 persen.
Kendati demikian, bukan berarti pesimis, pihaknya hanya bisa menduga apa penyebab rendahnya partisipasi warga tersebut.
“Ada dua indikator mengapa partisipasi rendah. Pertama karena kondisi pandemi Covid-19 ini, warga seperti takut tertular. Yang kedua karena faktor curah hujan,” katanya saat dihubungi melalui sambungan Whats App, Jumat (11/12) siang.
Kemudian, ia melanjutkan, soal jadwal waktu juga menjadi alasan. Sebagai contoh, warga yang dijadwalkan pukul 08.00 WITA, namun karena waktu tersebut ia berhalangan alasan pekerjaan ia tidak bisa datang.
“Padahal pencoblosan masih bisa dilakukan sebelum TPS ditutup pukul 13.00 WITA,” ucapnya.
Padahal, pihak KPU mengklaim telah melakukan sejumlah sosialisasi dan ajakan lainnya, untuk mengajak seluruh masyarakat untuk mencoblos pada 9 desember kemarin.
“Kita sudah berupaya semaksimal mungkin untuk sosialisasi dengan berkeliling kota dan kegiatan lainnya mengajak pencoblosan di TPS,” ujarnya.
Ia mengaku bahwa KPU juga sudah membentuk relawan dalam mensukseskan pemilu dan Sosialisasi di beberapa medsos.
“Walaupun sudah kita pantau, hasil itu tidak bisa diapa-apakan lagi. Saat ini kami masih menunggu rekap hasil perhitungan suara karena dari situ kita bisa melihat,” tutupnya. (zak/K-11)