Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
Banjarmasin

Shelter Air Dishub Banjarmasin Hampir Rampung

×

Shelter Air Dishub Banjarmasin Hampir Rampung

Sebarkan artikel ini
hal 9 4 klmshelter
HAMPIR – Rampung Dua Shelter Air Dishub Kota Banjarmasin yang diperuntukan untuk mendongkrak pariwisata di Banjarmasin. (KP/Zakiri)

Nanti warga yang menggunakan perahu atau kelotok yang berjualan di sekitar pasar sungai lulut bisa dengan nyaman menyandarkan kelotoknya di sana

BANJARMSIN, KP – Proyek dua shelter air milik Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Banjarmasin yang berada di dua lokasi terpisah akhirnya hampir selesai dibangun.

Baca Koran

Kepala Bidang (Kabid) Sarana dan Prasarana (Sarpras) Dishub Kota Banjarmasin, Erwin Rifansyah mengatakan, sekitar 92 Persen shelter tersebut telah rampung dibangun.

“Persentase itu untuk shelter air yang ada di Kelurahan Sungai Lulut,” ucapnya pada Kalimantan Post melalui sambungan telepon, Jumat (11/12) siang.

Menurutnya, shelter yang letaknya berdekatan dengan Pasar Sungai Lulut tersebut hanya tinggal memasang atapnya saja.

Ia menjelaskan, bahwa atap yang rencananya akan dipasang pada shelter tersebut tidak ada dijual di Banjarmasin.

“Makanya terpaksa kami datangkan dari Jakarta, jenis atapnya itu seperti yang dipakai di Dermaga Terapung di depan Gedung Balai Kota Banjarmasin,” tambahnya.

Ia menambahkan, saat ini atap yang didatangkan tersebut masih dalam proses perjalanan melalui jalur laut. Diperkirakan pada Senin (14/12) Shelter Air Sungai Lulut itu sudah selesai.

Sedangkan shelter air satunya lagi yang ada di Kampung Sasirangan, Kelurahan Sungai Jingah pembangunannya sudah rampung sepenuhnya.

“Untuk yang di Sungai Jingah sudah sudah selesai, jadi kita tinggal menunggu atap ini datang, pembangunan kedua shelter air ini insyaa Allah rampung dalam bulan ini (Desember),” ujarnya.

Rencananya, kedua proyek tersebut akan diserahterimakan oleh kontraktor kepada Dishub pada 15 Desember 2020. Sehingga pada tanggal tersebut kedua shelter akan rampung sepenuhnya.

Kendati demikian, ia belum bisa menyebutkan kapan shelter tersebut bisa dioperasikan. “Yang pasti setelah diresmikan oleh Pak Wali Kota baru bisa difungsikan,” pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, shelter air tersebut dibagun untuk mendongkrak sektor pariwisata di kota dengan julukan Kota Seribu Sungai ini.

“Keduanya dibangun pada awal September kemarin,” ucapnya saat ditemui Kalimantan Post di ruang kerjanya, Senin (19/10) yang lalu.

Ia menambahkan, untuk pembangunan shelter air yang berada di Kelurahan Sungai Lulut sendiri memakan dana dari APBD Kota Banjarmasin sebesar Rp 195.693 Juta.

“Shelter air di sungai lulut ini didesain berbentuk T,” ujarnya

Sementara shelter air di Kelurahan Sungai Jingah dibangun dengan bentuk L dengan anggaran sebesar Rp 197.238 Juta.

Ia menegaskan, bahwa kedua bangunan yang saat ini tengah dalam masa pengerjaan itu bukan bangunan liar. Namun itu merupakan bangunan milik pemko yang dibuat untuk membuat nyaman warga pengguna alat transportasi air.

“Nanti warga yang menggunakan perahu atau kelotok yang berjualan di sekitar pasar sungai lulut bisa dengan nyaman menyandarkan kelotoknya di sana,” ujarnya.

Bahkan, pria dengan sapaan Erwin itu menambahkan, bahwa nanti disana akan dijadikan salah satu dermaga kelotok wisata yang membawa para wisatawan menyusuri sungai di Kota Banjarmasin dan ke Pasar Terapung. Begitu juga untuk shelter air yang ada di Kelurahan Sungai Jingah.

Untuk itu, Dishub akan bekerjasama dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Banjarmasin agar bisa memaksimalkan fungsi dari fasilitas umum milik Pemerintah Kota Seribu Sungai ini.

Berdasarkan pantauan Kalimantan Post di lokasi pembangunan shelter air Sungai Jingah, juga terdapat pembangunan gerai terapung milik Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Banjarmasin.

Dari pengakuan pekerja yang mengerjakan proyek tersebut, nantinya gerai terapung tersebut akan diisi oleh hasil penjualan sasirangan yang berasal dari usaha milik warga kampung sasirangan Sungai Jingah.

“Hal ini tentu kita harap menjadi perangsang agar bisa meningkatkan perekonomian kita dari sektor pariwisata di Banjarmasin,” ungkap Erwin.

Karenanya, ia menargetkan kedua proyek pembangunan shelter air tersebut bisa selesai sebelum tanggal 1 Desember 2020.

“Jika sudah selesai, nantinya akan kota koordinasikan kepada pihak kecamatan dan kelurahan setempat untuk mengelola dan merawat shelter air itu. Seperti pengelolaan parkir dan lain sebagainya,” tutupnya. (zak/K-11)

Baca Juga :  Wujudkan Pembangunan Berkelanjutan, Banjarmasin Canangkan Gerakan Ayah Teladan
Iklan
Iklan