Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
Hulu Sungai Selatan

Jembatan Niih HSS Ambruk, Ganggu Akses Masyarakat

×

Jembatan Niih HSS Ambruk, Ganggu Akses Masyarakat

Sebarkan artikel ini
IMG 20210111 WA0048

Kandangan, KP – Sebuah jembatan beton di Jalan Bayampah menuju Dusun Niih, Desa Hulu Banyu, Kecamatan Loksado, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) ambruk terdampak hujan deras, Senin (11/1/2021) pagi. Akibatnya akses masyarakat menjadi terhambat.

Baca Koran

Hujan deras membuat Sungai Bayampah meluap, dan mengikis oprit bawah jembatan. Serta dahan-dahan dan ranting pohon yang terbawa arus juga menyumbat aliran air, juga diduga jadi penyebab jembatan ambruk.

Selain dilalui masyarakat Dusun Niih dan sekitarnya, jalan itu juga jadi akses masyarakat Dusun Datar Mangkung, Pantai Gusin dan Lambuk yang merupakan wilayah Desa Tumingki.

Kegiatan ekonomi masyarakat seperti pengiriman reng bambu, turut terimbas dari rusaknya jembatan di jalan itu. Pasalnya, truk yang biasa mengangkut bambu tidak bisa masuk melewati jembatan itu.

Bahkan berpotensi mengganggu kegiatan pariwisata, sebab Dermaga Niih merupakan titik finish bagi jasa atraksi wisata bamboo rafting Loksado.

Kepala Desa Hulu Banyu Masliansyah mengungkapkan, kabarnya ada masyarakat yang sempat terjatuh saat melintasi lokasi jembatan ambruk itu.

“Kemungkinan, saat masih pagi dan gelap tidak mengetahui jembatannya ambruk,” jelasnya.

Saat ini dibuat jembatan darurat dari kayu agar bisa dilewati kendaraan roda dua, namun hal itu masih cukup membahayakan apabila oprit jembatan kembali turun.

Masliansyah mengungkapkan, bagi yang khawatir melewati jembatan itu terdapat jalan alternatif untuk roda dua melewati Dusun Tanuhi. Namun ujarnya, jalan tersebut juga cukup mengkhawatirkan serta melewati jembatan gantung.

Kepala Seksi (Kasi) Jembatan Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kabupaten HSS Fajar Syabana mengatakan, untuk penanganan sementara akan dilakukan pengurukan dengan material pasir batu (Sirtu) atau big cross di oprit jembatan.

Baca Juga :  Wabup Hadiri Upacara Hari Bhayangkara

“Dalam dua hari ke depan akan kita upayakan melaksanakan pengurukan,” ucapnya.

Sedangkan penanganan jangka panjang, ia memperkirakan kemungkinan akan diusulkan dalam APBD perubahan 2021, atau diusulkan melalui BNPB daerah dengan dana bencana alam.

Fajar mengatakan, jembatan tersebut dibangun pada tahun 2017 lalu dengan dana APBD. Sedangkan peningkatan jalannya dilakukan pengaspalan pada 2019 lalu.

“Mudah-mudahan dengan penanganan sementara ini, akses transportasi masyarakat kembali lancar,” pungkasnya. (tor/KPO-1)

Iklan
Iklan